Nabi Yusuf menyebarkan ajaran tauhid dan mendapatkan banyak sekali tantangan. Sebelum ke sana, ia juga memiliki mukjizat dan mampu menafsirkan mimpi secara akurat.
Mimpi Raja
Suatu malam Raja tertidur. Kemudian bermimpi sesuatu yang menakjubkan, yakni melihat tujuh ekor sapi yang gemuk di padang rumput hijau di tepi sungai. Tiba-tiba terdapat tujuh ekor sapi kurus yang menghampiri dan memakan mereka semua. Raja terbangun dam ketakutan. Kemudain ia melanjutkan tidurnya dan bermimpi lagi. Ia melihat tujuh batang gandum yang berisi. Terdapat pula tujuh gandum yang kering dan kosong. Gandum kering tersebut menelan tujuh batang gandum yang penuh tadi.
Kemudian terbangunlah lagi raja dari tidurnya. Ia memanggil para petingginya kemudian mengadakan pertemuan rapat besar. Di dalam pertemuan raja bercerita tentang mimpinya tersebut. Para petinggi memikirkan mimpi raja, tetapi usaha mereka sia-sia saja. Mereka tak mampu memberikan jawaban kepada raja.
Si penuang minuman kerajaan kala itu sedang mengisi cangkir dengan anggur dan mendengar sekilas pembicaraan para petinggi dengan raja. Dengan cepat si penuang minuman berjanji bahwa ia akan memberitahukan arti dari mimpi raja tersebut. Ia menceritakan mimpi yang dialami salah seorang kawannya di penjara. Kala itu mimpinya ditafsirkan oleh Yusuf dan mimpi tersebut setelah ditafsirkan menjadi sebuah kenyataan. Maka Sang Raja memutuskan untuk menemui Yusuf bersama si penuang minuman.
Krisis Ekonomi
Penuang minuman segera pergi menemui Yusuf di penjara untuk memperoleh arti mimpi dari rajanya. Yusuf dengan jelas melihat akan terjadi krisis ekonomi di masa mendatang. Yusuf berkata, “supaya kamu bercocok tanam tujuh tahum (lamanya) sebagaimana biasa : maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup), dan dimana itu mereka memeras anggur.”
Si penuang minuman itu pun membawa kata-kata Yusuf dan menceritakan penafsiran mimpi Yusuf dengan terperinci. Raja terkejut atas perkataan Yusuf, ternyata Yusuf tidak hanya menafsirkan mimpinya tetapi juga memberikan kepada mereka sebuah rencana ekonomi. Raja memerintahkan para prajurit untuk mengikuti instruksi dari Nabi Yusuf.
Sekarang raja mengerti Yusuf adalah orang yang memiliki banyak kemampuan. Oleh karena itu raja memerintahkan agar Yusuf dibebaskan. Namun ketika Yusuf akan dibebaskan justru ia menolak meninggalkan penjara sampai raja sendiri yang menegaskan bahwa ia tak bersalah.
Sampai pada akhirnya Yusuf menjadi tokoh besar di Mesir. Ia bertekad dalam dirinya untuk menyelamatkan Mesir dari bencana ekonomi di masa mendatang, mengatur urusan pertanian dan pengairan. Yusuf pun diangkat menjadi Gubernur di Mesir. Ia adalah orang yang sangat sabar. Ia beriman kepada Allah, memiliki hati yang bersih dan dipenuhi dengan keimanan.
Pertanian dan musim kering
Terlihat jelas sekali kemajuan pada masa kekuasaan Nabi Yusuf. Pertanian, pengairan mengalir lancar. Saat itu terjadi kekeringan namun karena taktik yang sudah dipersiapkan oleh Yusuf selama tujuh tahun, saat krisis ekonomi Mesir sama sekali tidak mengalami kesulitan. Lumbung mereka penuh dengan gandum.
Selama Yusuf berkuasa, Mesir dipenuhi dengan barang-barang orang yang datang dari mana-mana ke Mesir. Karena perlakuan hangat Yusuf kepada siapapun, ia tidak egois atas kekuasaan yang dimilikinya serta rendah hati tanpa membandingkan siapa dirinya. [habis]
*Diceritakan ulang dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid