Nabi Daud A.S, adalah keturunan Nabi Ibrahim yang ke 12. Beliau menjadi raja setelah terbunuhnya raja Thalut, pada waktu itu ada pula raja kafir yang bernama Jalut. Dalam al-Qur’an dinyatakan:
“Tiadakah Engkau tahu satu golongan dari Bani Israil sesudah (wafatnya) Musa, tatkala mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: Angkatlah seorang raja, untuk kami, supaya kami berperang di jalan Allah. Ia menjawab:Apakah tidak bisa jadi, kalau kamudiwajibkan berperang, bahwa kamu tidak akan berperang? Mereka menjawab: Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kami telah dihalau keluar dari kampung kami dan (dari) anak-anak kami? Tetapi tatkala diwajibkan atas mereka berperang, berpalinglah mereka, kecuali sedikit dari pada mereka; dan Allah itu amat mengetahui akan orang-orang menganiaya“. (QS. al-Baqarah, ayat 246).
Bani Israil itu tidak mau menerima keterangan Nabinya, seraya katanya:
“Bagaimana Thalut akan menjadi raja kami, dia lebih rendah dari kami, sedangkan kami mempunyai kekayaan yang melimpah-limpah”.
Kemudian Thalut tetap menjadi raja, dan setelah menjadi raja keluarlah Thalut bersama bala tentaranya untuk memerangi yang durhaka (Jalut). Di kala itu Thalut berkata:
“Kita lewat sungai ini, tetapi Allah akan menguji imanmu, dengan melarang minum air ini. Siapa yang minum air mereka tidak termasuk orang-orang yang beriman”
Kemudian apa yang terjadi? mereka minum air sungai itu, karena mereka sangat haus. Sedangkan yang beriman tetap patuh tidak minum air itu, kecuali seteguk saja sebagai pelepas haus.
Sewaktu Thalut melewati sungai itu dan telah dekat untuk berperang, mereka yang tipis imannya mundur dari medan perang, dan yang kuat imannyakepada Allah tiada takut sedikitpun berhadapan musuh yang kuat, walaupun mereka hanya sedikit. Firman Allah dalam al-Qur’an:
“Banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak, dengan idzin Allah dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. al-Baqarah, ayat 249).
Dalam peperangan ini Jalut mati terbunuh oleh salah seorang bala tentara yang bernama Daud, kemudian tentara Jalut menyerah, dan Daud diangkat menjadi raja.
Mukjizat Nabi Daud A.S.
Nabi Daud A.S, terkenal dengan suaranya yang merdu tak ada yang menandinginya, inilah karunia dan rahmat Allah yang dicurahkan kepadanya, dan menjadi mukjizat kenabiannya. Karena bagusnya suara beliau, maka jika ia membaca kitab Zabur dengan nyanyian yang merdu, mak ajika terdengar oleh orang-orang yang sakit menjadi sembuhlah mereka, juga air dan angin pun menjadi tenang, burung-burung serta bukit-bukit turut memeuji Allah.
Demikian pula besi dapat menjadi lunak dan ia dapat membuat benda-benda yang bermacam-macam yang ia kehendaki dengan idzin Allah. Firman Allah Swt dalam al-Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Daud, lalu Kami berfirman: “Hai gunung-gunung bacalah tasbih berulang bersama Daud, begitu pula burung-burung, dan besi itu kami jadikan lunak dihadapannya, Buatlah serta tenunkan baju besi, lalu kerjakan amalan yang shaleh, sesungguhnya Aku melihat apa-apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Saba, ayat 10-11).
Sedangkan kitab suci yang dianugrahkan oleh Allah kepadanya, adalah kitab Zabur, sebagaimana firman-Nya, dalam kitab suci al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya Allah telah melebihkan sebagian Nabi-nabi atas sebagian yang lainnya, dan Kami memberikan Kiatab Zabur kepada Daud” (Q.S. al-Isra’, ayat 55).
Beliau meninggal dalam usia 100 tahun lebih 6 bulan, dan dimakamkan di Baitil Maqdis.