Malik bin Dinar adalah sorang sufi masyhur yang membenci orang munafik. Ulama ini dikenal sebagai orang saleh yang sangat mencintai Al-Qur’an. Baginya kenikmatan terbesar adalah membaca Al-Qur’an dan mengingat Allah. pejabat pajak
Dikisahkan dalam buku Tokoh-tokoh Sufi, suatu hari Malik bin Dinar didatangi seorang pedagang. Ia mengadu karena perahunya ditahan oleh pejabat pajak.
“Begini syekh tolonglah saya,” kata pedagang tersebut. Mendengar hal itu Malik bin Dinar kemudian menemui pejabat pajak nakal tersebut. Melihat kedatangannya, si penarik pajak langsung menemuinya.
“Wahai Malik bin Dinar mengapa tidak menyuruh seseorang untuk menyampaikan keperluanmu kepada kami,” ucap si penarik pajak.
Malik bin Dinar kemudian berkata, “Aku berharap engkau sudi melepaskan perahu ini. Dan ingat janganlah engkau mengambil semua barang yang ada didalamnya kecuali setelah menjual barang-barangnya.”
“Baiklah syekh kami akan melepaskan perahu ini. Tapi doakan kami dengan kebaikan,” ucap si penarik hutang sambil ada syarat bahwa perahu itu akan dilepas.
Mendengar penuturan si penarik pajak, Malik bin Dinar kemudian menjawab, “Bagaimana aku berdoa untukmu dengan kebaikan, sementara itu beribu-ribu orang mendoakan kamu dengan kejelekan. Mungkinkah doa satu orang dikabulkan, sementara doa seribu orang tidak dikabulkan.”
Mendengar hal itu si pejabat pajak hanya terdiam seribu bahasa.
Dari kisah tersebut, bisa kita ambil banyak pelajaran bahwa jika kita ingin mendapat banyak kebaikan, maka lakukanlah kebaikan. Tidak elok jika meminta banyak kebaikan tapi diri sendiri tidak dapat mengendalikan perbuatan buruk yang imbasnya kepada orang lain. (AN)
Wallahu a’lam.