Kisah Habib Nabiel al-Musawa: Belajar Editing Video Demi Bisa Terus Dakwah di Media Sosial

Kisah Habib Nabiel al-Musawa: Belajar Editing Video Demi Bisa Terus Dakwah di Media Sosial

Kisah Habib Nabiel al-Musawa: Belajar Editing Video Demi Bisa Terus Dakwah di Media Sosial

Lika-liku perjalanan menjadi influencer atau artis kenamaan di dunia digital menjadi cerita menarik. Tapi apa jadinya jika yang bercerita adalah seorang habib atau pendakwah terkenal? Habib Nabiel al-Musawa, pengasuh Majelis Rasulullah SAW saat ini ternyata memiliki kisah menarik. Hal ini disampaikan saat acara Halaqah Youtuber dan Influencer yang diselenggarakan oleh Komisi Infokom MUI (31/08/22).

Habib Nabiel merupakan salah satu pendakwah yang sadar zaman. Kakak Habib Mundzir ini mengaku jika dirinya mengikuti perkembangan tren media sosial. Bahkan, sang habib rela belajar banyak hal agar bisa menjangkau banyak orang. Semua hal tersebut dilakukan tanpa ada rasa malu. Bahkan Dai yang sering tampil di stasiun TV nasionalnya dengan rendah hati belajar cara edit video sendiri.

“Saya mempelajari cara cutting video. Bagaimana kita menggabungkan (video), menggunakan (aplikasi) Inshot, itu saya gunakan, padahal umur sudah setengah abad lebih,” ujar Habib diikuti tepuk tangan para Youtuber dan Influencer keislaman yang hadir.

Menurutnya, saat ingin menyebarkan hal baik di media sosial niatkan untuk melayani umat. Karena hal ini, Habib Nabiel bahkan selalu menyempatkan untuk like unggahan para pengikutnya.

“Niatkanlah melayani, jangan hanya mau melayani,” tutur Habib Nabiel.

Habib Nabiel juga menyampaikan ada empat hal yang perlu diperhatikan oleh para pejuang media sosial atau para pegiat digital. Pertama, ikhlas karena Allah.

“Saran saya mungkin buat para pejuang medsos ini, nomor satu, ikhlaslah karena Allah. Karena Allah tidak akan mengecewakan hambanya yang sungguh-sungguh dakwah lillah,” kata Habib Nabiel.

Selain ikhlas, pejuang medsos juga perlu berniat khidmah dan melayani umat. Ketiga, juga harus totalitas. Keempat, mengoptimalkan uslub (penyampaian dakwah) dan wasilah (media). Kelima, mutabaah (evaluasi).

Selain beberapa hal tersebut, Habib Nabiel juga menyarankan untuk menyebarkan kasih sayang, kelembutan, bukan adu domba dan permusuhan.

“Hendaklah berkasih sayang, jangan mengadu domba, jangan menebar fitnah, dan sebagainya, kita arahkan supaya umat ini selalu bersatu di dalam kedamaian, kasih sayang, dan kelembutan,” ujar Habib Nabiel. (AN)