Alam semesta ini diciptakan Allah berjuta-juta tahun yang lalu. Allah pun juga menciptakan bintang-bintang, planet-planet dan juga langit. Kemudian Dia juga menciptkan para malaikat dari cahaya. Menciptakan jin dari api dan menciptakan bumi tempat kita hidup saat ini.
Bumi yang kita tempati saat ini, dulu tak sama seperti yang sekarang. Kala itu, bumi masih dipenuhi oleh air bergelombang keras. Angin-angin berhembus dengan kencang. Gunung berapi berkobar membara. Bumi juga dihantam oleh meteor-meteor yang berjatuhan menimpanya. Sama sekali tak ada kehidupan di bumi, entah itu di darat maupun di laut.
Allah menciptakan bentuk bumi ini dari dataran tinggi, daratan, garam dan tanah subur. Kemudian oleh Allah, bumi pun dicampur dengan air. Dari perpaduan tersebutlah terciptanya tanah liat dengan molekul-molekul padat. Saat itu juga, kondisi bumi belumlah stabil. Hal itu disebabkan adanya gunung berapi, gempa bumi, angin kencang dan gelombang besar. Seedangkan es belum sepenuhnya mencair.
Lambat laun, mulailah ada kehidupan di bumi saat itu. Ikan-ikan kecil hidup dan berenang di laut. Di daratan, tumbuh-tumbuhan sederhana mulai muncul di permukaan. Hewan-hewan mulai hidup dan berkembang di muka bumi. Ada berbagai hewan amfibi dan melata yang hidup. Bahkan dinosaurus pun muncul dalam berbagai bentuk.
Namun, es mulai menutupi bumi yang menyebabkan hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan mati. Berangsur-angsur es yang menutupi bumi mulai mencair. Kehidupan hewan dan tumbuhan yang punah pun berganti jenis baru dan tumbuh berkembang di muka bumi.
Selama perjalanan masa tersebut, gelombang lautan dan angin kencang mereda. Perlahan pula, banyak gunung berapi yang mulai padam, tak menyemburatkan batu-batuan panas dari perutnya. Maka hutan-hutan mulai berkembang dengan lebatnya. Hutan-hutan juga mulai memunculkan kehidupan berbagai jenis satwa. Hujan pun juga mulai turun dan memberikan kehidupan di gurun-gurun.
Bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari. Pergerakan bumi ini menciptakan empat musim yang berbeda-beda. Ada musim gugur, musim semi, musim panas dan musim dingin. Musim gugur ada setelah musim panas. Sedangkan musim dingin akan tiba setelah musim gugur. Ketika musim dingin telah berlalu, maka akan terjadi musim semi. Perputaran bumi mengelilingi matahari juga menyebabkan terjadinya peristiwa siang dan malam.
Kehidupan di muka bumi mulai berwarna dengan sangat indah. Laut-laut mengeluarkan warna biru yang menawan mata. Hutan-hutan yang tumbuh dan berkembang memancarkan warna kehijauan. Gurun-gurn pun juga memancarkan warna coklat. Dominasi warna putih terpancar indah juga melalui es yang membeku. Bahkan sinar matahari pun memancarkan warna kala ia terbit.
Hewan-hewan mulai berlari, hidup dengan bebasnya di muka bumi ini. Burung-burung terbang bebas menjelajahi langit yang luas. Hewan-hewan lain pun juga mulai menampakkan kehidupan dan keindahan yang mewarnai bumi. Rusa-rusa berlarian, kambing-kambing liar pun juga berlarian. Sementara, hewan-hewan buas pun meraung-raung. Mereka mencari makan kala matahari memancarkan sinarnya. Saat bulan menggantikan tugas matahari, mereka istirahat.
Mekipun begitu, manusia kala itu belum ada di bumi. Manusia sendiri diciptakan Allah dari tanah liat. Lalu Allah menciptakan bentuk manusia. Bentuk-bentuk tersebut memiliki satu kepala, sepasang mata, satu lidah, sepasang bibir, satu hidung, sepasang telinga, satu jantung, dua buah tangan, satu dada dan sepasang kaki.
Air dari tanah liat tersebut pun menguap. Bentuk manusia yang sudah tercipta pun berubah menjadi keras, sekeras batu. Bentuk manusia yang keras pun tertidur dalam waktu yang sangat lama. Tak ada satupun yang mengetahui seberapa lama bentuk manusia tersebut tertidur. Hanya Allah semata yang mengetahui seberapa lama manusia tertidur. Wallahu a’lam bisshowab. []
Diceritakan ulang oleh Danny Setiawan Ramadhan dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid