Dikisahkan bahwa ada seorang penyair yang datang menemui raja. Dia melantunkan syair-syair yang membuat raja terkagum-kagum. Setelah selesai, sang raja berkata,
“Sungguh indah syairmu. Mintalah apapun yang kau inginkan.”
Penyair itu menjawab, “Benarkah? Aku ingin engkau memberiku dinar sesuai dengan angka dalam ayat Al-Qur’an yang kubaca.”
“Dengan senang hati.” jawab sang raja.
Kemudian penyair itu mengutip ayat,
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” (QS.Al-Baqarah:163)
*Raja pun memberinya satu dinar.*
Kemudian dia melanjutkan,
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ
“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua.” (QS.At-Taubah:40)
*Dia pun diberi dua dinar.*
وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ
“Dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” (QS.An-Nisa’:171)
*Dia diberi tiga dinar.*
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya.” (QS.Al-Mujadilah:7)
*Dia diberi empat dinar.*
وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ
“Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya.” (QS.Al-Mujadilah:7)
*Dia diberi lima dan enam dinar.*
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ
“Allah yang menciptakan tujuh langit.” (QS.Ath-Thalaq:12)
*Dia diberi tujuh dinar.*
وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” (QS.Al-Haqqah:17)
*Dia diberi delapan dinar.*
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ
“Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki.” (QS.An-Naml:48)
*Dia diberi sembilan dinar.*
تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ
“Itu seluruhnya sepuluh (hari).” (QS.Al-Baqarah:196)
*Dia diberi sepuluh dinar.*
إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا
“Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang.” (QS.Yusuf:4)
*Dia diberi sebelas dinar.*
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan.” (QS.At-Taubah:36)
*Dia diberi dua belas dinar.*
Setelah ayat yang terakhir ini, sang raja segera berkata kepada pengawalnya,
“Beri dia dua kali lipat dari yang dia sebutkan lalu usirlah dia !”
Si penyair terheran dan bertanya, “Mengapa wahai Tuanku?”
Sang raja menjawab, “Aku takut engkau mengutip ayat
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَىٰ مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ
“Dan Kami utus dia kepada seratus ribu (orang) atau lebih.” (QS.Ash-Shaffat:147)
*Bisa juga dibaca di sini