Kiai Moqsith Ghazali: Kemuliaan Menjadi Pelayan Jamaah Haji seperti Luluhur Rasulullah SAW

Kiai Moqsith Ghazali: Kemuliaan Menjadi Pelayan Jamaah Haji seperti Luluhur Rasulullah SAW

Kiai Moqsith Ghazali: Kemuliaan Menjadi Pelayan Jamaah Haji seperti Luluhur Rasulullah SAW

Konsultan ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024 KH Abdul Moqsith Ghazali menyebutkan keutamaan petugas haji. Ia menyampaikan betapa mulia tugas dan kerja-kerja layanan petugas haji terhadap jamaah.

“Kita memang bukan memiliki nasab ke Rasulullah. Ada memang saya lihat satu dua sayyid. Tapi kita berbangga karena melakukan kerja-kerja pelayanan yang dulu dilakukan leluhur Rasulullah,” kata Kiai Moqsith yang memberikan kultum subuh di hadapan sedikitnya 700 peserta bimtek Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi atau petugas haji untuk tingkat pusat 1445 H/2024 M di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2024).

Sejarah mencatat, kata Kiai Moqsith, para leluhur Rasulullah memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji yang datang mengunjungi Ka’bah dari berbagai penjuru dunia. Leluhur Rasulullah sampai kakeknya Abdul Muthallib dan juga pamannya Abu Thalib serta Abbas bin Abdul Muthallib adalah pemuka Quraisy yang terkenal dermawan.

Leluhur Rasulullah dan pemuka Quraisy memfasilitasi dan melayani kebutuhan jamaah haji. Mereka menyiapkan akomodasi bagi jamaah haji yang datang untuk beribadah kepada Allah.

“Mereka semua adalah pelayan bagi jamaah haji. Dan kita semua di sini adalah khuddamu dhuyufir rahman, yang melayani keperluan jamaah haji,” kata Kiai Moqsith.

Kiai Moqsith yang juga Katib Syuriyah PBNU memotivasi para petugas haji 2024 untuk serius dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas layanan.

“Kita ini pelayan bagi para tamu Allah. Tugas kita ya melayani,” kata Kiai Moqsith.

Menurutnya, kerja-kerja layanan PPIH Arab Saudi 2024 memiliki keutamaan yang luar biasa. Kerja-kerja layanan petugas haji diorientasikan secara prioritas bagi jamaah haji lansia, kelompok disabilitas, dan mereka yang berkebutuhan khusus.

“Kita semua di sini sama, sama-sama petugas meski tugas dan fungsinya berbeda-beda. Saya terlihat beda sebagai konsultan ibadah hanya ketika naik panggung kultum. Kalau sudah turun, sama saja. Semuanya petugas,” kata Kiai Moqsith.