Khutbah Jumat: Islam Tak Pernah Mengajarkan Kekerasan

Khutbah Jumat: Islam Tak Pernah Mengajarkan Kekerasan

Khutbah Jumat: Islam Tak Pernah Mengajarkan Kekerasan
Seorang muslimah di Inggris memberi bunga kepada warga, ini terkait islamophobia. Cara-cara untuk mengenalkan islam rahmatan lil alamin dan menolak teror menjadi penting untuk saat ini. Cara yang sama, juga bisa kita tengok dari Surakarta.

Islam sama sekali tidak pernah mengajarkan kekerasan. Beberapa ajaran Islam justru mengarah pada keramahan dan perdamaian.

Khutbah 1

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِحْسَانِ وَصِلَةِ الأَرْحَامِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، خَالِقُ اللَّيَالِيْ وَالأَيَّامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا محمَّدٍ سَيِّدُ العَرَبِ وَالعَجَمِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الزِّحَامِ. أمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ: وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133)  الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134)

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan iman, Islam serta kesehatan sehingga kita bisa menunaikan kewajiban shalat jum’at tanpa ada kendala apapun.

Shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi akhir zaman yang selalu membawa kedamaian kepada umat manusia, yaitu Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan kelak kita mendapatkan syafaat beliau. Amin

Pada kesempatan ini, khatib berwasiat kepada diri khatib dan kepada jamaah semua untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah agar selalu mendapatkan ampunan dan petunjuk darinya sehingga termasuk orang yang beruntung.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Sejak dahulu kala, Umat Islam selalu diuji dengan urusan politik dan kekuasaan. Ketika Nabi Muhammad wafat, sahabat Anshar berkumpul di Bani Sa’idah untuk membai’at Saad bin Ubadah. Mendengar berita ini, sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khattab langsung mendatangi tempat tersebut demi menjaga persatuan antara sahabat Anshor dan Muhajirin, meskipun saat itu terjadi debat kusir tentang siapa yang berhak menjadi pemimpin Negara Pasca wafatnya Nabi Muhammad, dan akhirnya terpilihlah sahabat Abu Bakar sebagai Khalifah.

Kisah ini menginspirasi umat Islam untuk selalu bermusyawarah sehingga tidak terjadi perpecahan apalagi melalui jalan kekerasan yang akan menimbulkan banyak korban.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Kata Islam berasal dari kata aslama yuslimu islaman yang berarti tunduk dan patuh pada sebuah aturan yang telah ditentukan oleh Allah melalui rasul-Nya serta dibekali kitab suci Al Qur’an sebagai pedoman hidup di dunia.

Islam datang membawa Rahmat, bukan pemberi laknat, dan hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai pembawa kabar gembira dan peredam emosi kemarahan yang dilakukan berbagai macam golongan yang bertikai.

Misi utama agama Islam  adalah untuk mewujudkan kebaikan (maslahat), serta menjauhkan segala bentuk kerusakan (madlarat) di dunia maupun di akhirat. Di dalam Al-Quran sudah dijelaskan bahwa orang yang berbuat baik, maka manfaatnya akan kembali kepada dirinya sendiri, sebaliknya jika berbuat kejahatan, maka akan kembali pada dirinya sendiri.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Islam mudah diterima semua kalangan baik dari golongan ahli ibadah atau ahli bid’ah, pejabat atau rakyat, kalangan akademis atau pengemis, konglomerat atau orang melarat, golongan raja atau kasta sudra, kalangan orang kaya atau yang tak mempunyai biaya. Semua mudah menerima ajarannya karena misi Islam tak memberatkan, tapi meringankan serta tak mengedepankan kekerasan kepada umat yang berbeda.

Bila ada orang ataupun golongan yang mengaku Islam tapi selalu menebar kebencian bahkan melakukan tindakan kekerasan kepada sesama manusia maka keislamannya dipertanyakan. Kenapa demikian? karena seorang muslim harus memberikan keselamatan kepada orang lain.

Hal ini sesuai hadis Nabi

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو – رضى الله عنهما – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مِنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ. رواه البخاري

Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr berkata: Nabi bersabda: “Seorang muslim yang baik adalah orang muslim yang lainnya selamat, terhindar dari kejahatan lisan dan tangannya. Orang yang hijrah yaitu orang yang menjauhi segala larangan-larangan Allah. (H.R. Bukhari).

Imam al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir mengupas penjelasan hadis tersebut bahwa menyakiti seorang muslim sangat terlarang bahkan akan menjatuhkan harga diri Islam tersendiri.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Imam As-Safarini dalam kitab Ghida’ Albab mengisahkan  Imam Ahmad yang pernah ditanya tentang akhlak yang baik. Lantas ia menjawab: “Akhlak yang baik yaitu tak mudah marah dan dengki kepada orang lain.

Seringkali munculnya perselisihan, pertengkaran bahkan kerusuhan di masyarakat, disebabkan perbedaan pendapat, beda pilihan, beda partai, beda golongan. Padahal Allah menjadikan manusia, ada yang laki-laki dan perempuan untuk saling kenal mengenal agar terjalin dalam satu ikatan persaudaraan, maupun hubungan sesama manusia.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Al Qur’an Surat yang berbunyi:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (13)

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.al-Hujurat: 13)

Imam Ar Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa tujuan dari pentingnya saling kenal mengenal adalah agar saling membantu antar sesama manusia, bukan untuk berbangga dengan nasab, atau untuk permusuhan.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Syeh Abdul Qodir Al Jailani pernah berpesan agar manusia jangan sampai membenci seseorang dengan dasar hawa nafsu sesaat, tetapi harus dilihat dari perilakunya, sesuai dengan ajaran Agama atau tidak, sehingga manusia tak mudah ditumpangi kepentingan sesaat.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa orang yang suka menteror atau melakukan kekerasan kepada orang lain sangat terlarang dan bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad dan prilaku tersebut akan mendatangkan kecaman dari semua kalangan.

Maka dari itu, manusia jangan sampai merasa paling benar, lebih baik dari orang lain, atau merasa paling hebat sehingga menghalalkan segala cara demi memuaskan ambisi pribadinya dengan mengorbankan banyak orang yang tak berdosa, serta mereka akan merasakan nestapa yang berkepanjangan.

Semoga khutbah ini membawa banyak manfaat dan Allah memberikan kelapangan hati dan materi kepada kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ

 

Khutbah 2

اَلْحَمْدُ  لِلَّهِ حَمْدًا  كَثِيْرًا  كَمَا  أَمَرْ.  أَشْهَدُ  أَنْ  لاَ  إِلَهَ  إِلاَّ  اللهُ  وَحْدَهُ  لاَ  شَرِيْكَ  لَهُ إِرْغَاماً  لِمَنْ  جَحَدَ  بِهِ  وَكَفَرْ.  وَأَشْهَدُ  أَنَّ  سَيِّدَنَا  مُحَمَّداً  عَبْدُهُ  وَرَسُوْلُهُ  سَيِّدُ  الخَلاَئِقِ  وَالْبَشَرْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ.

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ

 فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكم بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ