Ramadan ibarat sebuah tes, dalam kurun waktu 29-30 hari seorang dilatih dan ditempa. Orang yang lulus, maka ia akan diperkenankan menggunakan ‘sertifikat tes’ tersebut untuk digunakan dalam kehidupan keseharian. Begitu pula seharusnya Ramadan. Berikut khutbah Idul Fitri tentang amalan-amalan yang harus terus dilanjutkan pasca Ramadan.
Khutbah Idul Fitri 1445 H/2024 M: Amalan-amalan Baik yang Harus Terus Dilanjutkan Pasca Ramadan
الله أَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ، لاَإِلهَ إِلاَّالله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلهَ إِلاَّالله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّالله ُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Hari yang fitri ini merupakan hari kemenangan bagi umat Islam, karena telah menyelesaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Hari yang penuh kegembiraan ini memberikan pelajaran dan kenangan indah yang akan kita simpan dalam hati.
Sebagaimana sebuah kenangan, sebuah kenangan yang baik tidak akan pernah terlupa. Kita tentu akan terus menjaga kenangan baik itu. Maka mari kita renungkan, kenangan baik apa yang akan kita bawa dan kita lakukan pada bulan-bulan selanjutnya sebagai tanda bahwa kita mencintai Ramadan?
Mari juga kita renungkan, apa yang telah kita tinggalkan bersama dengan bulan Ramadan yang penuh berkah. Bulan suci yang telah meninggalkan kita dengan kenangan indah dan pelajaran yang berharga. Kesalehan, kepedulian dan sebagainya. Maka, apakah kesalehan itu masih selalu kita jaga?
Ma’asyiral muslimin
Sebagai seorang muslim yang baik, hendaknya menjadikan bulan Ramadhan sebagai lembaran baru dalam bertaubat, sarana kembali kepada Allah, terus menaati Allah di setiap waktu dan menjauhi maksiat kepada-Nya. dia melakukan di bulan Ramadhan hal-hal yang mendekatkannya kepada Tuhan. Hal ini sebagai keberlanjutan atas amalan-amalan baik yang telah kita lakukan di bulan Ramadan.
Dalam Al-Quran dijelaskan, orang yang terus beristiqamah melakukan kebaikan maka Allah akan menjanjikan surga kepadanya melalui para malaikat yang menjaganya.
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ٣٠
“Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (Q.S Fushilat: 30)
Oleh karena itu, bagi orang-orang yang mencintai Ramadan dan mau melanjutkan amalan-amalan baik di bulan mulia ini, maka janganlah risau dan bersedih, rahmat Tuhan dan surga-Nya telah menanti kita di hari akhir kelak. Amin.
Ma’asyiral muslimin
Kita tentu bertanya-tanya, amalan apa saja yang bisa kita lanjutkan setelah berpisah dengan Ramadan?
Ada satu jawaban yang merangkum dari sekian banyak amalan-amalan yang perlu kita lanjutkan pasca Ramadan, yaitu beribadah.
Allah berfirman dalam surat ad-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (Allah)”
Yang perlu kita tahu bahwa ibadah itu ada ragamnya. Para ulama mendifinisikan ibadah secara umum dengan sebagai berikut:
اسمٌ جامِعٌ لكُلِّ ما يحِبُّه اللهُ ويَرْضاه مِنَ الأقوالِ والأعمالِ؛ الباطِنةِ والظَّاهِرةِ
Sebuah nama untuk sesuatu yang mencakup semua hal yang dicintai Allah, baik berupa ucapan, perbuatan, baik yang batin maupun zahir. (Tafsir al-Razi)
Maka dari itu, dari definisi umum di atas, ibadah bukan hanya salat dan semacamnya, melainkan banyak lagi jenisnya. Para ulama membagi ibadah menjadi dua, yaitu ibadah mahdah dan ghairu mahdah. Secara gampang, ibadah mahdah adalah ibadah yang sudah ada ketentuannya dalam Al-Quran dan hanya ditujukan kepada Allah SWT. Misalnya salat, puasa, zakat, dan semacamnya.
Sedangkan ibadah yang ghairu mahdah adalah ibadah yang sebenarnya bukan ibadah, hanya amalan keseharian biasa, namun berubah menjadi bernilai ibadah karena niat seorang ‘abid (orang yang sedang beribadah) atau memiliki kebermanfaatan bagi orang lain, misalnya makan, awalnya hanya rutinitas keseharian. Namun menjadi sebuah ibadah jika diniatkan agar kuat beribadah kepada Allah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Jika kita bagi antara yang mahdah dan ghairu mahdah, maka berikut ibadah mahdah yang bisa kita lanjutkan pasca Ramadan.
Pertama, Shalat dan Ibadah: Meskipun bulan Ramadan telah berakhir, kita tetap harus mempertahankan kualitas ibadah kita. Mari kita terus menjaga konsistensi dalam shalat lima waktu, membaca Al-Quran, dan melakukan amal ibadah lainnya yang telah kita praktikkan selama bulan suci Ramadan.
Kedua, Kebaikan dan Kedermawanan: Ramadan mengajarkan kita untuk menjadi lebih dermawan dan peduli terhadap sesama. Mari kita terus berbuat baik kepada orang lain, memberikan sedekah, dan membantu sesama, tidak hanya selama bulan Ramadan, tetapi sepanjang tahun.
Ketiga, Kesabaran dan Keteguhan Hati: Di tengah tantangan dan cobaan hidup, mari kita terus mempraktikkan kesabaran dan keteguhan hati yang telah kita kembangkan selama Ramadan. Ingatlah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya, dan setiap cobaan adalah ujian yang harus kita lalui dengan sabar dan ikhlas.
Keempat, Pembersihan Diri dan Penyesalan: Jika selama Ramadan kita telah melakukan kesalahan dan dosa, marilah kita menggunakan momentum Idul Fitri ini sebagai kesempatan untuk membersihkan diri dan bertaubat kepada Allah. Ingatlah bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia selalu siap menerima taubat hamba-Nya yang kembali kepada-Nya dengan tulus.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd
Sidang Idul Fitri yang Dimuliakan Allah
Sebagaimana khatib sebutkan sebelumnya, bahwa ada juga ibadah ghairu mahdah yang bisa terus kita lakukan pasca Ramadan. Perintah untuk beribadah kepada Allah ini tidak hanya mencakup ibadah ritual, tetapi juga termasuk menjaga dan merawat ciptaan-Nya, termasuk lingkungan alam.
Ada banyak hadis yang berkaitan dengan anjuran untuk menjaga lingkungan. Salah satunya hadis riwayat Ahmad berikut:
من أحيا أرضا ميتة فله فيها أجر
Orang yang menghidupkan tanah yang mati, maka ia akan mendapatkan pahala. (H.R Ahmad)
Konteks menghidupkan tanah yang mati jangan hanya dimaknai sebagai mengelola tanah yang nganggur, tetapi juga harus dimaknai dengan merawat dan menjaga bumi secara umum.
Dari hadis ini, kita dapat memahami betapa pentingnya menjaga ekosistem bumi sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
Berikut ini beberapa ibadah ghairu mahdah terkait praktik kesadaran ekologi yang bisa kita terus lanjutkan pasca Ramadan
Pertama, Kesederhanaan dan mengurangi Konsumsi: Selama Ramadan, kita belajar untuk menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari. Prinsip ini dapat kita terapkan di luar Ramadan dengan mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak kita butuhkan. Dengan demikian, kita dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Kedua, Penghijauan: Menanam pohon adalah salah satu amal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman atau menanam pohon lalu dimakan oleh manusia, burung, atau binatang, kecuali akan dianggap sebagai sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga, Penghematan Energi: Ramadan mengajarkan kita untuk menghargai sumber daya yang Allah berikan, termasuk energi. Kita dapat terus mempraktikkan penghematan energi dengan cara mematikan lampu dan perangkat listrik yang tidak digunakan, mengurangi penggunaan air, dan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki untuk mengurangi emisi karbon.
Keempat, Pengelolaan Sampah: Selama Ramadan, kita sering menghasilkan banyak sampah akibat kemasan makanan dan minuman. Mari kita terus mempraktikkan pengelolaan sampah yang baik dengan cara mendaur ulang, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan memilah sampah organik dan non-organik.
Kelima, Pendidikan dan Kesadaran: Selain menerapkan praktik-praktik di atas, mari kita juga berperan sebagai agen perubahan dengan memberikan pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
Sidang Idul Fitri yang Dimuliakan Allah
Rasul pernah memperingatkan kita dengan salah satu ceritanya, tentang seorang laki-laki yang hanya berputar-putar di surga karena ia menebang pohon sembarangan dan akhirnya bisa mencelakai manusia.
لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ في الجَنَّة؛ في شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاس
Aku melihat seorang laki-laki berputar-putar (mondar-mandir) di surga karena sebatang pohon yang ditebangnya dari pinggir jalan yang melukai manusia. (H.R Muslim)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita tentu tidak ingin seperti laki-laki yang diceritakan nabi tersebut lantaran tidak mau menjaga lingkungan dan malah merusaknya. Maka di momen Idul Fitri kali ini mari kita introspeksi, mantapkan hati untuk terus berbuat baik, beribadah, baik yang mahdah maupun mahdah. Dengan demikian, rahmat Allah dan surga-Nya akan terus ada dalam genggaman kita.
Demikian khutbah singkat ini, semoga bermanfaat, baik bagi diri khatib pribadi maupun bagi jamaah sekalian. Semoga amal ibadah kita selama Ramadan, mendapatkan ridha dari Allah SWT. Amin ya rabbal-alamin.
جَعَلَناَ الله ُوَإِياَّكُمْ مِنَ العاَئِدِيْنَ وَالفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَناَ وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ المُتَّقِيْنَ. قَالَ تَعَالَى فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ العُسْرَ وَلِتُكْمِلُوْاالعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْاالله َعَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنيِ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
- Khutbah Idul Fitri 1443 H (Khutbah Kedua)
الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً كَثِيْرًا كَماَ أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَآئِقِ وَالبَشَرِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ المحشر. أَمَّا بَعْدُ: فَيآأَيُّهاَالحاَضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَافْعَلُوْاالخَيْرَ وَاجْتَنِبُوْآ عَنِ السَّيِّآتِ. وَاعْلَمُوْآ أَنَّ الله َأَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّابِمَلَآئِكَةِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقاَلَ تعالى فِيْ كِتاَبِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ باِلله ِمِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآأَيُّهاَالَّذِيْنَ آمَنُوْآ صَلُّوْآ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. فَأَجِيْبُوْآالله َاِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْآ وَسَلِّمُوْأ عَلَى مَنْ بِهِ هَدَاكُمْ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصِحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْضَ الله ُعَنَّا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الراَحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ انْصُرْأُمَّةَ سَيّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الدِّيْنَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَناَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا هَذِهِ بَلْدَةً تَجْرِيْ فِيْهَا أَحْكاَمُكَ وَسُنَّةُ رَسُوْلِكَ ياَ حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ. يآاِلهَناَ وَإِلهَ كُلِّ شَيْئٍ. هَذَا حَالُناَ ياَالله ُلاَيَخْفَى عَلَيْكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنّاَ الغَلآءَ وَالبَلآءَ وَالوَبآءَ وَالفَحْشآءَ وَالمُنْكَرَ وَالبَغْيَ وَالسُّيُوفَ المُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالِمحَنَ ماَ ظَهَرَ مِنْهَا وَماَ بَطَنَ مِنْ بَلَدِناَ هَذاَ خاَصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً ياَ رَبَّ العَالمَيِنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَالمُبْتَدِعَةِ وَالرَّافِضَةَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ. رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّناَ آتِناَ فِيْ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العاَلمَيِنَ فيا عباد الله ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر ولذكر الله أكبر