Al-Qur’an sering mensifati kelompok manusia yang disebut tuli, bisu dan buta. Bahkan orang-orang semacam ini disebut oleh Al-Qur’an dengan sebutan “Orang-Orang Tak Berakal”.
Allah swt berfirman,
إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلۡبُكۡمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡقِلُونَ
“Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.” (QS.Al-Anfal:22)
Tentuk maksud dari tuli, bisu dan buta dalam ayat-ayat ini bukanlah secara fisik. Tapi disana ada manusia-manusia yang tidak menggunakan telinganya untuk mendengar kebenaran sehingga mereka disebut tuli.
Ada orang-orang yang tidak menggunakan lisannya kecuali untuk menebar kebencian, fitnah dan kebohongan. Tidak digunakan kecuali untuk menolak kebenaran dan memutar balikkan fakta, maka lisan semacam ini mendapat stempel “bisu” dari Al-Qur’an.
Disitu pula ada orang-orang yang menutup matanya dari kebenaran yang tampak nyata dihadapannya. Dan ia lebih suka melihat hal-hal yang keji dan tak pantas. Inilah mata yang disebut Al-Qur’an sebagai mata yang “buta”.
Mereka tidak memberi celah untuk informasi ataupun argumentasi dari para penyampai kebenaran sehingga mereka disebut tak lagi berakal.
Orang-orang semacam ini yang terang-terangan menutup diri dari kebenaran, maka Allah menyebut mereka :
صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ
“Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.” (QS.Al-Baqarah:18)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
وَمَثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ كَمَثَلِ ٱلَّذِي يَنۡعِقُ بِمَا لَا يَسۡمَعُ إِلَّا دُعَآءٗ وَنِدَآءٗۚ صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ
“Dan perumpamaan bagi (penyeru) orang yang kafir adalah seperti (penggembala) yang meneriaki (binatang) yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. (Mereka) tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti.” (QS.Al-Baqarah:171)
Buka mata lebar-lebar untuk melihat kebenaran dan kebaikan.
Buka telinga untuk mendengar kebenaran dan kebaikan.
Dan sampaikan kebenaran dan kebaikan yang menyejukkan ditengah umat.
Jika tidak, kita tak lebih dari makhluk yang tuli, bisu dan buta di mata Allah swt. Kelompok semacam inilah yang disebut Al-Qur’an lebih hina dari binatang.
لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّ
“Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.” (QS.Al-A’raf:179)
*Bisa juga dibaca di sini