Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam wafat di kamar Sayyidah Aisyah, maka beliau dimakamkan di tempat tersebut. Demikian pula ketika Sayidina Abu Bakar, ayahanda Sayyidah Aisyah, wafat juga dimakamkan di kamar Sayyidah Aisyah.
Saat Sayyidina Umar akan wafat, beliau mengutus putranya untuk mendatangi Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah agar memberi izin juga tatkala Khalifah ini wafat supaya dimakamkan bersama kedua sahabatnya.
Apa kata Sayyidah Aisyah:
ﻓﻘﺎﻟﺖ: ﻛﻨﺖ ﺃﺭﻳﺪﻩ ﻟﻨﻔﺴﻲ، ﻭﻷﻭﺛﺮﻥ ﺑﻪ اﻟﻴﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻲ
“Aku menginginkan tempat itu untuk (makamku) sendiri. Sungguh hari ini aku mengalah” (Sahih al-Bukhari)
Sebelum Sayyidah Aisyah wafat justru berwasiat kepada Abdullah bin Zubair (keponakan) dan beliau berkata:
ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ، ﻗﺎﻟﺖ ﻟﻌﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ اﻟﺰﺑﻴﺮ: «اﺩﻓﻨﻲ ﻣﻊ ﺻﻮاﺣﺒﻲ، ﻭﻻ ﺗﺪﻓﻨﻲ ﻣﻊ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ اﻟﺒﻴﺖ، ﻓﺈﻧﻲ ﺃﻛﺮﻩ ﺃﻥ ﺃﺯﻛﻰ
“Kuburlah saya bersama sahabat-sahabat saya (para istri Nabi di makam Baqi’). Jangan kau kubur saya bersama dengan Nabi shalallahu alaihi wasallam di kamar itu. Saya tidak suka merasa paling suci” (Sahih al-Bukhari)
Dan sebenarnya beliau berhak dimakamkan di kamar beliau sendiri, namun memilih dimakamkan di Baqi’ bersama Sahabat yang lain.
KH. Ma'ruf Khozin
[Islamidotco] dihidupi oleh jaringan penulis, videomaker dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika kamu bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kerja-kerja kami dalam memproduksi artikel, video atau infografis yang mengedukasi publik dengan ajaran Islam yang ramah, toleran dan mencerahkan, kami akan sangat berterima kasih karenanya. Sebab itu sangat membantu dan meringankan.
(Klik pada gambar)