Ketika Pelaksanaan Shalat Gerhana, Ini Isi Khutbah Rasulullah

Ketika Pelaksanaan Shalat Gerhana, Ini Isi Khutbah Rasulullah

Ini pesan yang disampaikan Rasulullah ketika Khutbah shalat gerhana

Ketika Pelaksanaan Shalat Gerhana, Ini Isi Khutbah Rasulullah

Hari ini, 26 Mei 2021, akan terjadi gerhana bulan total. Kita dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah gerhana. Kementerian Agama mengingatkan pelaksanaan shalat gerhana secara berjamaah boleh dilakukan di masjid dengan syarat mengikuti protokel kesehatan untuk meminimalisir penularan wabah Covid-19. Shalat gerhana dilakukan dengan dua rakaat, masing-masing rakaat ada dua ruku’. Setelah shalat dua rakaat dianjurkan untuk melakukan khutbah shalat gerhana.

Dalam hadis riwayat Aisyah dikisahkan Rasulullah mengerjakan shalat gerhana dua rakaat, tiap rakaat ada dua kali ruku’. Praktik ini sebagaimana yang dilakukan banyak orang saat ini. Setelah Rasulullah shalat, beliau langsung berdiri dan menyampaikan isi khutbah di hadapan para sahabatnya. Dalam khutbah tersebut, Rasulullah berkata:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، وَإِنَّهُمَا لَا يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَكَبِّرُوا وَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ

Artinya:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bagian dari kekuasaan Allah. Gerhana bulan atau matahari terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana, takbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakan shalat dan bersedekalah wahai umat Muhammad,” (HR Muslim).

Rasulullah dalam khutbah shalat gerhana ini menegaskan bahwa gerhana bulan dan gerhana bulan tidak berkaitan dengan kematian dan kelahiran seseorang. Gerhana terjadi karena kekuasaan Allah SWT. Rasul menyampaikan hal ini sebagai koreksi atas keyakinan masyarakat Arab pra-Islam yang memahami gerhana sebagai tanda dari kematian dan kelahiran.

Kebetulan ketika terjadi gerhana saat itu, anak Rasulullah, Ibrahim meninggal dunia. Ibrahim putra Rasulullah dari Marya Qibtiyyah. Dengan adanya khutbah tersebut, Rasul ingin menegaskan bahwa gerhana tidak ada kaitannya dengan kematian putranya atau siapa saja.

Ketika terjadi gerhana, kita dianjurkan untuk shalat dan memperbanyak sedekah. Anjuran ini sebagaimana disebutkan secara jelas dalam hadis di atas.