Memiliki tanaman apalagi pohon yang bisa berbuah sejatinya adalah diantara kebahagiaan umat manusia, yang perlahan mulai hilang khususnya dari masyarakat perkotaan. Ini perlu segera disadarkan kembali bahwa menanam itu penting, bahkan Rasulullah Saw. sendiri memiliki doa khusus yang dibaca ketika melihat pohon berbuah.
Disebutkan dalam kitab al-Azkar karya Imam al-Nawawi bahwa Dasarnya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Ra.,
كان الناس إذا رأوْا أول الثمر جاءوا به إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، فإذا أخذه رسول الله صلى الله عليه وسلم قال
اَللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا وَبَارِكْ لَنَأ فِيْ صَاعِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا. اَللهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيْمَ عَبْدُكَ وَخَلِيْلُكَ وَنَبِيُّكَ وَإِنِّيْ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ وَإِنَّهُ دَعَاكَ لِمَكَّةَ وَإِنِّيْ أَدْعُوْكَ لِلْمَدِيْنَةِ بِمِثْلِ مَا دَعَاكَ بِهِ لِمَكَّةَ وَمِثْلُهُ مَعَهُ
ثم يدعو أصغر وليد يراه فيعطيه ذلك الثمر
“Orang-orang ketika melihat awal pohon mulai berbuah, mereka datang cerita kepada Rasulullah Saw. Kemudian, ketika Rasulullah SAW mengambilnya, beliau berkata:
Allahumma Barik Lana fi Tsamarina wa Barik Lana fi Madinatina wa Barik Lana fi Sha’ina wa Barik Lana fi Muddina. Allahuma Inna Ibrahima ‘Abduka wa Khaliluka wa Nabiyyuka, Wa Inni ‘Abduka wa Nabiyyuka wa Innahu Da’aaka li Makkata wa Inni Ad’uuka li al-Madinati bi Mitsli Ma Da’aaka bih li Makkata wa Mitslihi Ma’ahu”
Ya Allah berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah mudd kami, berkahilah sha’ kami. Ya Allah Sesungguhnya Ibrahim adalah hamba-Mu, kekasih-Mu, lagi Nabi-Mu. Dan aku adalah (juga) hamba-Mu dan Nabi-Mu. Ibrahim mendokan Mekkah maka aku berdoa untuk Madinah layaknya Ibrahim berdoa untuk Mekkah atau yang melakukan hal yang sama dengan Nabi Ibahim.”
Kemudian setelah berdoa, Nabi SAW memanggil anak kecil lalu memberikan buah kepadanya.
Di dalam riwayat Abu Hurairah Ra. seperti diriwayatkan dari Ibn Sunni, ia berkata:
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أتي بباكورة وضعها على عينيه ثم على شفتيه وقال: “اَلّلهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آخِرَهُ” ثم يعطيه من يكون عنده من الصبيان.
“Aku melihat Rasulullah SAW ketika melihat buah yang matang dihadapannya, beliau berdoa:
Allahumma Kamaa Araytanaa Awwalahu fa Arinaa Aakhirahu
“Ya Allah sebagaimana engkau tunjukkan awal tumbuhnya maka tunjukkan juga akhirnya”
Kemudian Rasulullah SAW memberikan buah tadi pada mereka yang punya anak kecil.
Di antara makna yang bisa diambil selain doa kesyukuran terhadap nikmat pohon yang berbuah, adalah pemimpin masyarakat (seperti Rasulullah SAW) mendoakan jalannya roda ekonomi masyarakat seperti pertanian. Pemimpin juga perlu menunjukkan empatinya dengan cara memberikan kasih sayang kepada anak-anak lewat diberikan buah-buahan. Wallahu A’lam