Rabu 24 Mei 2023 merupakan momen yang takkan terlupakan dalam proses perjalanan saya menjadi salah satu tenaga pendukung PPIH Arab Saudi yang bertugas melayani tamu-tamu Allah di tahun ini.
Hari ini menjadi sangat spesial bukan hanya karena saya sangat bahagia bisa menjadi satu dari sekian orang yang terpilih melayani tamu-tamu Allah, namun, karena pada hari tersebut pula, saya benar-benar menyaksikan sesuatu yang merepresentasikan keimanan yang dapat menghilangkan ketakutan.
Sebagaimana diketahui tagline yang digunakan oleh kementerian agama dalam melayani jemaah haji Indonesia Tahun ini adalah -Haji Ramah Lansia-, hal tersebut dikarenakan 30% lebih dari total jemaah haji Indonesia yang mencapai angka di atas 229 ribu jiwa merupakan jemaah usia lansia di atas 65 tahun. Maka, jika kita hitung dari presentase tersebut, sekitar 60 ribu lebih jemaah haji tahun ini merupakan jemaah lansia.
Pada kloter pertama yang tiba di madinah hari itu, baik dari kloter pertama Jakarta yang menggunakan jalur ketibaan fasttrack -Thariq Mekkah-, ataupun kloter pertama solo yang menggunakan jalur terminal ketibaan jemaah haji biasa di bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, saya mendapati banyak sekali jamaah lansia.
Walaupun dengan garis-garis wajah yang sarat dengan tanda kelelahan, mereka tetap menunjukkan wajah sumringah karena berhasil tiba di tanah yang mereka impikan selama berpuluh-puluh tahun lamanya, dengan bermodalkan hasil tabungan yang mereka kumpulkan, serta mungkin hadiah dari anak-anak mereka yang baru dapat memberangkatkan mereka haji di usia senja.
Sebagai orangtua yang telah berada dalam usia senja, serta beresiko tinggi untuk wafat di tanah suci, mereka tidak takut sama sekali, karena ibadah haji merupakan ibadah yang sangat mereka impi-impikan demi dapat memenuhi rukun Islam kelima itu.
Apalagi hasil tes kesehatan yang mereka lakukan menunjukkan kelayakan mereka untuk pergi haji dari sisi istitoah, ditambah lagi keberadaan petugas PPIH khusus layanan lansia baik dari tim medis ataupun non-medis yang membuat mereka bertambah yakin dari sisi ikhtiyar yang diupayakan petugas untuk kemaslahatan mereka.
Pemandangan tersebut betul-betul mengingatkan saya, sejatinya para lansia tersebut merupakan percontohan sekumpulan manusia yang kekuatan imannya mengalahkan rasa takut dan khawatirnya akan kematian, selama pilihan mereka merupakan kebaikan, ditambah lagi upaya perlindungan terhadap mereka sudah dimaksimalkan, serta tujuan mereka adalah keridhaan Allah SWT, maka jika harus bertaruh nyawa sekalipun mereka tidak akan goyah dan gentar untuk tetap berangkat menyambut panggilan sang Rahman.
Namun, terlepas dengan keberanian para lansia untuk bertaruh nyawa, kita tetap perlu mendoakan mereka agar dikaruniai haji mabrur, dan tetap bisa kembali ke keluarga mereka di tanah air dalam keadaan sehat walafiat. Karena bagaimanapun juga, keluarga para lansia tersebut berharap agar bisa bertemu kembali dengan para orangtua mereka dalam keadaan sehat-walafiat. (AN)
(Saepul Anwar: delegasi PPI Qatar sebagai tenaga pendukung PPIH Arab Saudi 2023 M)