Isra Miraj merupakan kejadian agung yang dilalui oleh Rasulullah SAW. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 10 kenabian. Ketika Isra Miraj akan terjadi, Nabi Muhammad SAW berbaring di kamarnya, kemudian datang Malaikat Jibril dan Mikail, dan diikuti oleh Israfil untuk membawa Nabi menuju sumur Zam-zam.
Di sana, para malaikat membelah dada Nabi dan membersihkannya menggunakan air zam-zam. Setelah itu, Buraq datang untuk menjemput Nabi untuk membawa beliau menuju Baitul Maqdis di Palestina. Kejadian ini disebut dengan Isra’. Adapun perjalanan dari Baitul Maqdis menuju ke Sidratul Muntaha disebut Mi’raj.
Perjalanan Miraj menyimpan berbagai peristiwa yang menakjubkan. Dalam kitab Ad-Dardir Ala Qissatil Miraj, karya Syaikh Abi al-Barakat Ahmad Ad-Dardir, disebutkan bahwa Nabi Muhammad menemui beberapa kejadian janggal yang belum pernah Nabi ketahui sebelumnya. Di antara kejadian tersebut adalah Nabi menemui suatu kaum yang kepala mereka pecah, setiap kali pecah maka kembali lagi kemudian pecah lagi. Nabi bertanya pada Jibril, “Siapakah mereka wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang yang kepalanya berat untuk melaksanakan shalat fardhu.”
Kemudian Nabi menemui suatu kaum yang pada qubul dan dubur mereka ada riqa’ (tambalan yang menutupi qubul dan dubur mereka), kaum tersebut memakan rumput seperti unta dan domba, mereka juga memakan pohon Dhori’ dan Zaqqum. Dhori’ adalah sebuah pohon yang berduri dan busuk hingga binatang pun tidak sanggup memakannya. Adapun Zaqqum adalah tanaman yang sangat pahit dan tidak enak rasanya. Mereka juga memakan batu panas dari neraka Jahanam.
Nabi bertanya kepada malaikat Jibril, “Siapakah mereka wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang tidak mau membayar zakat dan Allah tidak mendzolimi mereka sedikitpun.”
Kemudian Nabi menjumpai kaum yang di hadapan mereka ada sebuah daging yang masak lagi enak dan daging mentah yang busuk. Namun kaum tersebut memilih daging yang busuk dari pada daging yang masak nan baik itu. Nabi bertanya pada Jibril, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Itu adalah gambaran orang-orang yang sudah mempunyai pasangan namun memilih selingkuh dengan orang lain.”
Kemudian Nabi menemui sebuah kayu yang ada di jalan. Setiap orang yang berjalan melewati kayu tersebut akan terbakar pakaian dan tubuhnya. Nabi bertanya pada Jibril, “Ada apa ini wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Itu adalah perumpamaan suatu kaum diantara umatmu yang duduk nongkrong di jalan dan mencegah orang beriman menuju ke jalan Allah SWT.”
Kemudian Nabi melihat seorang yang berenang dalam sungai yang penuh darah orang yang dilempari batu, Nabi bertanya “Siapakah itu Jibril?” Jibril menjawab,” Mereka adalah orang yang memakan riba”.
Kemudian Nabi menjumpai kaum yang lidah dan mulut mereka dipotong dengan gunting besi, setelah dipotong lidahnya kembali kemudian dipotong lagi. Nabi bertanya, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka itu adalah para penceramah yang suka mengfitnah saat berpidato dan mereka tidak melakukan apa yang sampaikan sendiri.”
Kemudian Nabi menjumpai kaum yang mempunyai kuku panjang yang terbuat dari tembaga, kemudian mencakar wajah dan tubuhnya sendiri dengan kuku tersebut. Nabi heran dan bertanya pada Jibril, “Siapakah itu wahai Jibril?” Jibril menjawab,” Mereka adalah orang-orang yang suka menghibah orang lain kemudian meletakkan pada tubuhnya sendiri”
Masih banyak lagi kisah-kisah yang dialami Nabi Muhammad SAW selama perjalanan Isra Miraj. Kisah ini seyogyanya dapat diambil pelajaran bagi umat Nabi Muhammad agar anti selamat saat di akhirat kelak. Amin. (AN)
Wallahu a’lam. ketika isra miraj