Kisah ini disadur dari kitab Risalah Qusyairiyah karya Imam Al Qusyairi. Suatu kali Bilal al Khawas berada di sebuah wilayah gurun sahara. Tanah itu dihuni oleh orang-orang Bani Israil. Ketika ia sedang jalan sendirian . Tiba-tiba seorang laki-laki muncul dan nimburung berjalan. Kaget campur penuh selidik ada dalam benak Bilal. Ia heran siapakah gerangan lelaki ini. Entah kenapa tiba-tiba ia mendapat ilham. Bilal menjadi begitu yakin bahwa laki-laki itu adalah Nabi Khidhir alaihissalam.
Sekejap kemudian Bilal bertanya kepada lelaki asing itu. “ Demi kebenaran siapakah Anda sebenarnya?”
Lelaki tersebut kemudian menjawab,” Aku adalah saudaramau Khidhir.”
Jawaban tersebut membuat Bilal penasaran. Ia kemudian memberanikan diri untuk mengajukan berbagai pertanyaan. “ Bagaimana pendapatmu tentang Imam Syafi’i,” tanya Bilal kemudian.
“ Dia adalah termasuk orang yang memelihara agama,” jawab Khidhir. Ternyata pertanyaan Bilal tidak sampai disitu saja. Kemudian ia bertanya lagi,” Bagaimana pendapatmu tentang Imam Ahmad bin Hanbal ?”
“ Ia adalah orang yang shidiq (benar),” jawab Khidhir. Imam syafii dan Imam Hanbali adalah tokoh fiqih masyhur dan dengan banyak pengikut sampai sekarang . Lantas Bilal bertanya lagi,” Bagaimana pendapatmu tentang Bisyr bin al Harist al Khafi?” Nabi Khidhirpun menjawab, “ Belum ada orang sepertinya sesudahnya kelak.”
Akhirnya Bilal bertanya lagi dengan rasa penasaran,” Apakah gerangan yang menjadikan aku bisa bertemu denganmu wahai nabi Khidhir?” Maka beliaupun menjawab,” Karena kebaikanmu kepada ibumu.”