Arab Saudi melakukan ujicoba kartu pintar untuk jemaah haji. Kartu pintar akan dilengkapi dengan pelacak lokasi untuk mengikuti gerakan individu peziarah. Disamping itu juga mampu menyimpan informasi pribadi, status kesehatan, tempat tinggal dan rincian lainnya.
Kartu ini juga dapat dipindai dan memungkinkan penyedia layanan haji untuk dengan cepat mengidentifikasi peziarah, mengakses riwayat kesehatan mereka dan menetapkan bantuan apa yang mungkin mereka butuhkan. Juga akan dilengkapi dengan pelacak lokasi untuk mengikuti gerakan peziarah individu, yang dikelola oleh ruang kontrol di Mina.
“Ini adalah tahap eksperimental yang sedang kami kerjakan, dan kami akan mempelajari sejauh mana hal tersebut menguntungkan bagi jemaah haji, “ ungkap Amr Al-Maddah, Kepala Pejabat Perencanaan dan Strategi di Kementerian Haji dan Umrah Saudi Arabia yang dilansir laman arabnews.
Amr menambahkan kartu tersebut akan dilengkapi aplikasi Smart Haji ID. ” Aplikasi akan menawarkan fitur yang sama dengan kartu ID pintar, termasuk lokasi pelacakan, mengidentifikasi tempat ramai di peta, dan jadwal transportasi. Ini adalah tahap eksperimental dari inisiatif haji yang cerdas dan sedang kami kerjakan, dan kami akan mempelajari sejauh mana hal itu mungkin menguntungkan bagi jamaah haji,” ungkapnya.
Kementerian juga akan mengeluarkan hingga 200.000 kartu ID peziarah. Kartu ini akan memiliki teknologi penyimpanan informasi yang sama tetapi tanpa fitur pelacakan lokasi. Kartu pintar dan aplikasi seluler juga memungkinkan kementerian untuk mensimulasikan dan memprediksi perilaku orang banyak selama haji. “Teknologi baru ini akan membantu kami mengumpulkan data melalui kartu, kamera, dan sensor yang didistribusikan di sekitar lokasi ziarah,” kata Al-Maddah.