Joe Biden meminta dukungan Muslim Amerika untuk bergabung dengannya dalam pertarungan untuk mengalahkan Presiden Trump di pemilihan presiden Amerika Serikat 2020. Ajakan ini ia sampaikan pada seminar daring yang diselenggarakan oleh organisasi advokasi Muslim Emgage Action untuk memobilisasi pemilih Muslim menjelang Pilpres, Senin (20/7) lalu.
“Saya ingin mendapatkan suara Anda bukan hanya karena dia tidak layak menjadi presiden,” Ujar capres partai Demokrat tersebut kepada para hadirin. “Saya ingin bekerja dalam kemitraan bersama Anda, pastikan suara Anda termasuk dalam proses pengambilan keputusan saat kami bekerja untuk membangun kembali bangsa kita.”
Bahkan, dalam seminar yang dihadiri oleh komunitas Muslim tersebut, Biden mengutip sebuah hadis Rasulullah SAW yang terkenal: Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, maka ingkarilah dengan hatinya.
VP @JoeBiden quoting an Islamic text at MMV Summit: “A Hadith from the Prophet Muhammad instructs: whoever among you sees a wrong, then he should change it with his hand, if he is not able to, with his tongue, if he is not able to, with his heart.”
— Emgage Action (@EmgageAction) July 20, 2020
Joe Biden, yang maju dalam Pilpres dari partai Demokrat, memang serius menggaet suara dari kelompok Muslim Amerika Serikat. Salah satunya adalah dengan memprioritaskan jangkauan kampanye kepada para pemilih Muslim.
Farooq Mitha, penasihat senior Muslim di tim sukses kampanye Biden, mengatakan bahwa menjangkau pemilih Muslim Amerika merupakan prioritas bagi Biden. Tim sukses kampanye Biden telah menggelar rangkaian acara khusus dengan Muslim Amerika dan bertemu dengan tokoh masyarakat dari kalangan Muslim.
“Kepresidenan Biden menawarkan kesempatan kepada umat Islam untuk terlibat dengan pemerintah, alih-alih dikucilkan seperti banyak kelompok lain yang diasingkan dan dibenci oleh pemerintahan Trump,” katanya sebagaimana dilansir oleh LA Times (20/7). “Komunitas Muslim dapat memiliki dampak besar di banyak negara bagian dan kami bekerja setiap hari untuk mendapatkan dukungan mereka.”
Kebijakan Trump yang dinilai rasis dan mendiskreditkan umat Muslim menjadi peluang bagi Biden untuk mengungguli Trump dalam Pilpres AS yang akan diadakan pada November mendatang. Joe Biden merupakan calon presiden dari partai Demokrat setelah Bernie Sanders mengundurkan diri dari bursa pencalonan presiden.
Sebelumnya, Biden menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat pada masa pemerintahan Barack Obama. Dengan modal tersebut, Biden diharapkan banyak menggalang dukungan dari kelompok minoritas seperti warga kulit hitam dan komunitas Muslim untuk memenangkan pilpres tahun ini.