Memberikan nama kepada anak yang baru lahir merupakan kewajiban bagi kedua orang tua. Tak jarang, nama-nama yang diberikan pun tergolong unik dan tak wajar. Contohnya, beberapa waktu yang lalu banyak nama-nama unik yang kemudian mencuat dan viral di indonesia. Beberapa nama unik yang sempat viral tersebut di antaranya yaitu Andy Go To School, Tuhan, Satria Baja Hitam, Pajero Sport, Es Bon Bon, Slamet Hari Natal, hingga Saiton.
Memberikan nama-nama yang unik kepada anak memang tidak ada salahnya. Namun setiap anak sebenarnya berhak untuk mendapatkan nama yang baik dari kedua orang tuanya. Pasalnya, nama yang unik tak jarang bisa saja membuat sang anak menjadi bahan ledekan atau dicela di lingkungan pertemanan maupun di lingkungan sekolahnya. Bahkan nama asal-asalan yang bermakna jelek ternyata juga dapat membuat seorang anak mendapatkan kemudharatan.
Pemberian nama yang mengandung makna buruk juga ternyata pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari jalur periwayatan Said bin Musayyib rahimahullah dari ayahnya, Ayahnya datang menemui Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Siapa namamu?” Dia menjawab, “Haznun (jalan yang susah).” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Namamu (mulai sekarang) adalah “Sahlun” (jalan yang datar atau mudah).” Lantas dia menjawab, Aku tidak akan mengganti sebuah nama yang telah diberikan ayahku.” Lalu Said bin Musayyib mengatakan, Maka kesusahan tiada hentinya menimpa kami setelah itu.” (HR. Bukhari)
Dari hadis tersebut terlihat bahwa nama “Haznun” yang bermakna “jalan yang susah” benar-benar membawa kesusahan dan kesulitan kepada keluarga Said bin Musayyib. Sebab sang ayah yang bernama Haznun menolak mengganti nama pemberian ayahnya tersebut. Dengan demikian, nama yang buruk rupanya benar-benar bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Sehingga para orang tua hendaknya lebih berhati-hati saat akan memberikan sebuah nama kepada anak.
Dalam Islam, para orang tua sangat dianjurkan memberikan nama yang baik kepada anak-anaknya. Apabila orang tua memberikan anak-anak mereka nama yang baik dari orang-orang yang memiliki keutamaan dan keshalihan seperti nama para Nabi, sahabat, dan tabiin, maka sang orang tua pun akan mendapatkan pahala. Sedangkan jika orang tua memberikan nama yang buruk, maka orang tua tersebut akan mendapatkan balasan buruk sesuai dengan kadar niat mereka.
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Al-Mughirah bin Syu’bah RA terkait Maryam, Musa dan Harun yang merupakan anak dari ‘Imran. Lantas Rasulullah SAW pun menjawab, “Sesungguhnya mereka biasa menamai (anak keturunan mereka) dengan nama para Nabi dan orang-orang shalih sebelum mereka.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, para orang tua hendaknya memilih nama untuk anak-anak mereka dengan nama-nama orang yang salih. Seperti halnya nama ‘Abdullah atau nama ‘Abdurrahman. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis. Beliau SAW bersabda, “Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah ‘Abdullah dan ‘Abdurrahman.” (HR. Muslim)
Selain itu Abu Musa ‘Abdullah bin Qais Al-‘Asy’ari RA pernah meriwayatkan sebuah hadits, “Ketika aku dianugerahi seorang anak, aku pun membawanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau pun memberikannya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, para orang tua hendaknya memberikan nama-nama yang baik kepada anak mereka. Sebab nama yang buruk bisa jadi akan membawa kemudharatan bagi kedua orang tua dan sang anak. Hendaknya para orang tua memberikan nama yang diambil dari nama-nama para orang saleh seperti nabi, sahabat, dan tabiin.
Wallahu a’lam.