Isu Tambang Diputuskan dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah: Disetujui

Isu Tambang Diputuskan dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah: Disetujui

Isu tambang di Konsolidasi Nasional Muhammadiyah masuk dalam risalah (hasil) Konsolnas, pada poin 6 dan 9.

Isu Tambang Diputuskan dalam Konsolidasi Nasional Muhammadiyah: Disetujui

Islami.co (Yogyakarta)- Muhammadiyah bahas isu tambang dalam Konsolidasi Nasional yang berlangsung di Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada 27-28 Juli 2024.

Muhammadiyah, dalam Risalah Konsolidasi Nasiona di Yogyakarta, berkomitmen untuk memperkuat dan memperluas dakwah dalam bidang ekonomi, termasuk pengelolaan tambang yang sesuai dengan ajaran Islam, konstitusi, dan tata kelola yang profesional, amanah, dan bertanggung jawab. Pengelolaan tambang harus berorientasi pada kesejahteraan sosial, menjaga kelestarian alam, dan melibatkan sumber daya insani yang handal dan berintegritas tinggi.

Selain isu kontroversial tersebut, pertemuan ini juga membahas berbagai isu strategis yang mencakup aspek persyarikatan, keummatan, dan kebangsaan, serta menghasilkan pernyataan dan komitmen penting untuk kemajuan bersama.

“Muhammadiyah berkomitmen untuk memastikan bahwa pengelolaan tambang di Indonesia dilakukan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan ajaran Islam, dan berorientasi pada kesejahteraan sosial serta kelestarian lingkungan,” tulis Muhammadiyah dalam dokumen berjudul Risalah Konsolidasi Nasional Muhammadiyah.

Dalam dokumen tersebut, isu tambang secara khusus disebut pada poin 6 dan 9.

Salah satunya terkait pentingnya memahami dan mematuhi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. KHGT dianggap sebagai manhaj yang berlandaskan Alquran, As-Sunnah, dan ijtihad yang berkemajuan. Oleh karena itu, sosialisasi KHGT akan terus diperluas di kalangan warga Muhammadiyah.

Selain itu, Muhammadiyah menyoroti perlunya memperluas dan memperkuat dakwah untuk mengatasi berbagai masalah sosial dan moralitas, seperti judi online, korupsi, kekerasan, ketahanan keluarga, dan pengangguran. Dakwah ini dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab keummatan dan kebangsaan, dengan langkah-langkah yang konstruktif dan solutif.

Muhammadiyah juga dalam konsolidasi tersebut mengajak pemerintah untuk lebih progresif dalam menegakkan keadilan sosial dan mempersempit kesenjangan.

Berikut Risalah Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di Yogyakarta, 27-28 Juli 2024.

  1. Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah harus disosialisasikan secara lebih masif ke semua lapisan masyarakat. Hal ini agar kalender tersebut dapat dipahami dan dipedomani sebagai manhaj tarjih Muhammadiyah yang berlandaskan Alquran, As-Sunnah, dan ijtihad yang berkemajuan.
  2. Pentingnya dakwah untuk mengatasi masalah sosial yang marak seperti judi online, korupsi, kekerasan, dan pengangguran. Untuk itu, Muhammadiyah perlu memperkuat langkah-langkah literasi dan solusi konkret untuk menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negatif tersebut.
  3. Pemerintah dan Muhammadiyah harus bersinergi dalam menerapkan kebijakan yang menegakkan keadilan sosial dan mempersempit kesenjangan dengan kebijakan afirmatif yang berpihak pada masyarakat lemah.”
  4. Pemerintahan hasil Pemilu 2024 diharapkan fokus pada penciptaan ekosistem kebangsaan yang kondusif dengan memperkuat demokrasi, meritokrasi, good governance, dan persatuan nasional.”
  5. Persiapan pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan pada November 2024 harus dilakukan dengan seksama untuk memastikan demokrasi yang jujur, adil, dan bebas dari politik uang serta transaksi yang tercela.
  6. Muhammadiyah berkomitmen memperkuat dakwah dalam bidang ekonomi, termasuk pengelolaan tambang sesuai dengan ajaran Islam, konstitusi, dan tata kelola yang profesional. Pengelolaan tambang harus memperhatikan keseimbangan alam dan melibatkan sumber daya manusia yang handal dan berintegritas tinggi.
  7. Pendidikan Indonesia penting diproyeksikan sebagai pilar utama dan jalan strategis dalam merancang-bangun masa depan bangsa yang berkarakter kuat berbasis iman-taqwa dan akhlak mulia, memiliki nasionalisme berjiwa Pancasila, serta menguasai saintek yang unggul agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Penting dijaga kontinuitas dan integrasi seluruh jenjang pendidikan hingga pendidikan tinggi menuju satu sistem pendidikan nasional yang holistik serta menjamin peta jalan pendidikan yang bersifat transformatif menuju pendidikan unggul guna terwujudnya generasi emas sejalan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.
  8. Muhammadiyah akan menyelenggarakan Tanwir pada tanggal 15 sd 18 November 2024 bersamaan dengan Milad ke-112 bertempat di Kupang Nusa Tenggara Timur.
  9. Majelis konsolidasi nasional menyetujui keputusan Pleno Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang pengelolaan tambang.