Arab Saudi akan membuka salah satu pusat bersejarahnya. Istana Salwa yang berlokasi di Ad Diriyah siap dibuka untuk umum pada awal tahun 2020.Rumah asli keluarga kerajaan Al-Saud ini terletak di barat laut ibukota Riyadh.
Ad Diriyah sendiri telah memiliki sejumlah museum terbuka dan tertutup yang tersebar di seluruh Situs Warisan Dunia UNESCO, At-Turaif. Otoritas Pengembangan Gerbang ad Diriyah (DGDA) berupaya untuk mengubah Ad Diriyah menjadi salah satu tujuan utama di kawasan ini untuk kegiatan berbagi pengetahuan sejarah dan budaya. “Ad Diriyah memiliki tempat khusus di jantung semua warga Saudi. DGDA berupaya mengubah Ad Diriyah menjadi tempat berkumpul yang terkenal secara global dan tujuan yang harus dikunjungi di jantung Kerajaan, ”kata CEO DGDA Jerry Inzerillo kepada laman arabnews.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan Gerbang Diriyah, dimulai dengan proyek kecantikan yang luas di sekitar Ad Diriyah dan At-Turaif, dan menciptakan ruang untuk keluarga dan masyarakat untuk menikmati . Pekerjaan ini telah dimulai, dengan ribuan lahan hijau ditambahkan ke Ad Diriyah,” tambahnya.
Tour di Istana Salwa luasnya kira-kira 5.000 meter persegi. Istana ini menjadi bangunan tunggal terbesar di Ad Diriyah. Ada tujuh unit arsitektur yang dibangun secara bertahap, mulai dari zaman Pangeran Muhammad bin Saud bin Muqrin, pendiri negara Saudi pertama pada tahun 1744. Ada juga istana lainnya serta rumah-rumah yang terbuat dari tanah liat yang kemudian menjadi pusat budaya serta pemerintahan. Ada juga Masjid Imam Mohammed bin Saud, Istana Saad bin Saud, Istana Nasser bin Saud. Kompleks ini dikelilingi oleh tembok besar dan menara yang pernah berfungsi untuk melindungi kota.
Istana Salwa dibangun dengan gaya arsitektur khas Najd. Dindingnya memiliki jendela segitiga dengan seni dekoratif yang dirancang untuk mengalirkan udara dan membawa cahaya alami ke dalam kamar. Bahan yang digunakan untuk konstruksi adalah batu bata lumpur, jerami dan batang kayu. Tanah liat tempat pembuatan batu bata diekstraksi dari lapisan tanah.
Istana Salwa menampung kantor-kantor administrasi pemerintahan, dewan imam dari negara Saudi pertama, dan kantor pusat menteri. Istana ini pernah dihancurkan oleh pasukan Ottoman yang dipimpin oleh Ibrahim Pasha pada tahun 1818. “Butuh waktu enam bulan untuk menghancurkan tempat itu dan orang-orang di dalamnya, dan memastikan bahwa tidak ada yang selamat,” katanya.