Sudah banyak dijelaskan bagaimana kisah dari perjalanan Isra Miraj, dengan banyak referensi bacaan terkait dengannya. Dari banyaknya penjelasan perihal Isra Miraj, terdapat salah satu pembahasan yang menarik yang diuraikan oleh Gus Baha’. Pembahasan Isra Miraj dalam suatu riwayat hadis yang terdapat kaitannya dengan sains, lebih tepatnya pada astronomi.
Isra Miraj merupakan sebuah peristiwa yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Peristiwa tersebut adalah salah satu momen penting dan agung dalam perjalanan sejarah Islam di muka bumi ini. Ya, perjalanan spiritual di mana Nabi Muhammad mendapatkan wahyu perintah salat lima waktu. Sebagai sebuah perjalanan, Isra Miraj kerap dikaitkan dengan sains
Apa kaitannya Isra Miraj dengan sains?
Riwayat tersebut dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (w. 875 M), salah seorang tokoh ulama hadis yang sudah tentu masyhur ditelinga umat Islam. Sangat menarik ketika terdapat salah satu riwayat hadis yang mana dimasa kemunculannya belum ada teknologi yang canggih dalam astronomi jika dibandingkan pada masa saat ini.
Berikut adalah redaksinya:
عَنْ عَبْدِ الله بن مسعود، قَالَ: لَمَّا أُسْرِيَ بِرَسُولِ اللّهِ صلى الله عليه وسلم انْتُهِيَ بِهِ إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى. وَهِيَ فِي السَّمَاءِ السَّادِسَةِ. إِلَيْهَا يَنْتَهِي مَا يُعْرَجُ بِهِ مِنَ الأَرْضِ. فَيُقْبَضُ مِنْهَا. وَإِلَيْهَا يُنْتَهِى مَا يُهْبَطُ بِهِ مِنْ فَوْقِهَا. فَيُقْبَضُ مِنْهَا (رواه الإمام مسلم)
dari Abdullah ibn Mas’ud, beliau berkata: “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diisra’kan, maka beliau dihentikan di Sidrah al-Muntaha, (yaitu tempat) yang terletak di langit keenam. Sesuatu yang naik dari bumi akan bermuara di sana dan ditahan padanya. Dan sesuatu dari atasnya berhenti padanya, lalu ditahan padanya.” (HR. Muslim).
Dari hadis tersebut, seharusnya kita sebagai umat Islam bangga dengan khazanah keilmuan kita, yang mana Islam memiliki khazanah keilmuan kitab riwayat yang sudah menjelaskan bagaimana keadaan luar angkasa.
Ternyata, jauh sebelum para ilmuwan modern menemukan teori antariksa luar, di mana sesuatu dari bumi yang sudah sampai di luar angkasa tidak dapat jatuh ke bumi lagi, dan yang di luar angkasa juga tidak dapat turun ke bumi. Maksudnya akan tetap berada diposisi luar angkasa tersebut.
Riwayat yang sudah ada dan ditulis sejak kurang lebih 1200 tahun lalu ini hadir dengan riwayat yang shohih. Nabi pernah bersabda bahwa antariksa adalah “sesuatu yang naik dari bumi akan bermuara di sana dan ditahan padanya. Dan sesuatu dari atasnya berhenti padanya, lalu ditahan padanya.”
Baru datang kemudian para ilmuwan di zaman modern ini berpolemik. Mereka menebak-nebak mengapa bintang-bintang tidak jatuh ke bumi, planet-planet di luar sana tidak jatuh ke bumi. Berbagai hipotesa dan teori dikembangkan, untuk menjawab misteri yang ada di ruang angkasa.
Baca juga: Melihat Allah dari Kacamata Sains
Sementara khazanah keilmuan Islam sudah memberi ‘petunjuk’ tentang penjelasan kaidah ilmiah antariksa tersebut, sebagaimana pernah dijelaskan Nabi Muhammad 1400 tahun yang lalu. Dari hadis tersebut menunjukkan bahwa pada akhirnya riwayat-riwayat yang sahihah itu memiliki keunggulan, yang meskipun terkadang secara analisis sains itu janggal dan sulit dilakukan.
Maka dari itu seharusnya kita sebagai umat Islam mampu untuk menguak kembali khazanah keilmuan Islam masa Nabi Saw, terutama dengan kitab-kitab riwayat sahihah. Bahwa sebenarnya Islam sudah memiliki ‘petunjuk’ bagi kita untuk mengeksplorasi sains. Tugas selanjutnya ada di tangan kita untuk mempelajarinya dengan baik.
Wallahu a‘lam bissawab .