Isi Kajian Pesantren Kilat Narasi, Habib Jafar: Ramadan Jadi Momentum untuk Puasa Berbicara

Isi Kajian Pesantren Kilat Narasi, Habib Jafar: Ramadan Jadi Momentum untuk Puasa Berbicara

Isi Kajian Pesantren Kilat Narasi, Habib Jafar: Ramadan Jadi Momentum untuk Puasa Berbicara
Screenshot

Jakarta, Islami.co – Pendakwah dan Influencer Habib Husein Jafar Al-Haddar mengajak umat muslim untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk puasa berbicara.

“Mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk puasa berbicara,” ucapnya dalam acara Pesantren Kilat #ReconnectdenganAllah pada Sabtu (15/3/2025) siang.

Dalam acara yang digelar di Convention Hall Smesco Indonesia Jakarta tersebut, Habib Jafar menjelaskan maksud dari puasa berbicara adalah puasa dari berbicara yang tidak baik.

“Jangan berbicara jika itu tidak benar, tidak baik, tidak bermanfaat, dan tidak tepat waktunya,” jelasnya.

Puasa berbicara ini pernah dilakukan oleh Maryam, ibunda Nabi Isa AS, ketika ia dituduh berzina karena mengandung bayi sedangkan ia tidak bersuami.

“Pecinta tidak butuh klarifikasi, dan pembenci juga tidak akan mendengarkannya,” ujar Habib Jafar.

Lebih lanjut, pendakwah berdarah Madura ini menyebut bahwa pembicaraan yang benar belum tentu baik untuk diungkapkan. Misalnya, aib orang lain.

“Sebagaimana Allah menyayangi kita dengan cara menyimpan (menutup) aib kita, maka simpanlah aib saudara kita sebagai bentuk kasih sayang kita kepadanya,” tuturnya.

Begitu pula pembicaraan yang benar dan baik, kita harus memastikan bahwa itu bermanfaat sebelum memutuskan untuk mengucapkannya.

“Kalau pembicaraan itu baik, pastikan itu bermanfaat. Dan kalau bermanfaat, pastikan itu disampaikan pada waktu yang tepat,” bebernya.

Menurut Habib Jafar, pembicaraan yang benar, baik, dan bermanfaat, tetapi tidak disampaikan pada waktu yang tepat, akan membuat pembicaraan tersebut terdengar sumbang (janggal atau aneh).

“Nasehat baik yang disampaikan pada waktu yang tidak tepat akan terdengar sumbang dan membuat pergi yang mendengarkan,” ungkapnya.

Al-Qur`an telah mencontohkan hal ini dalam tahapan pelarangan minum khamar. Mulai dari sekadar mengatakan bahwa khamar itu jelek, lalu larangan sholat dalam keadaan mabuk, dan terakhir adalah larangan minum khamar sepenuhnya.

“Oleh karena itu, mari kita perbaiki lisan kita dan juga jari-jemari kita,” tandas Habib Jafar.

Acara Pesantren Kilat #ReconnectdenganAllah diselenggarakan oleh Narasi berkolaborasi dengan Cari Ustadz. Habib Jafar sendiri menjadi narasumber untuk segmen “Kajian Bareng Habib Jafar dengan tema: Kerja Sepenuhnya, Beribadah Sebanyak-banyaknya”.