IOF 2024: Pendidikan dan Kolaborasi Jadi Kunci Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

IOF 2024: Pendidikan dan Kolaborasi Jadi Kunci Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

IOF 2024: Pendidikan dan Kolaborasi Jadi Kunci Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

JAKARTA, ISLAMI.CO – Dalam upaya mendorong kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan, Citizen OS Indonesia bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) serta berbagai organisasi dan komunitas menggelar Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024. Salah satu sesi paralel dalam kegiatan tahunan ini mengangkat topik strategis Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan: Mendorong Partisipasi Aktif, Menciptakan Keseimbangan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, pada Minggu (30/12/2024)

Salah satu panelis, Lady Diandra Puteri Indonesia Intelegensia 2024 menyampaikan pentingnya pendidikan untuk perempuan. Dengan dengan pendidikan perempuan dapat lebih berdaya dan bisa mendapatkan akses lebih banyak terutama dalam pekerjaan.

“Pendidikan perempuan sebagai kunci sustainable, pendidikan perempuan sangat penting, dengan pendidikan kita bisa mendapatkan akses lebih banyak dan akses pekerjaan yang lebih baik,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dengan pendidikan perempuan memiliki pandangan yang lebih luas dan membawa perempuan pada perspektif baru. “Dengan pendidikan perempuan punya pandangan lain tahu awareness,” ucapnya. Menurutnya, selain pendidikan terhadap perempuan komunitas juga berperan penting dalam pemberdayaan perempuan.

Lady juga menyoroti soal minimnya angka pengusaha perempuan. Ia menekankan pentingnya perempuan memiliki aset, sebab dengan kepemilikan aset perempuan akan lebih dihormati. Dari pengalamannya, Lady pernah membantu perempuan muda di NTT yang melawan kekerasan di dalam keluarganya. Perempuan tersebut sering mengalami kekerasan baik verbal maupun psikisnya.

Keluarganya berpendapat, kekerasan terhadap perempuan adalah satu hal yang wajar, ini merupakan bagian dari pola pendidikan keluarganya. “Kalo gak keras gak bakal paham,” cerita Lady.

Hingga pada akhirnya perempuan tersebut keluar dari lingkungan tersebut dan mengikuti bermacam kegiatan untuk memberdayakan dirinya sendiri. “Dia jadi petani muda, mereka mengembangkan usahanya. Ternyata dengan uangnya dia bisa membantu keluarganya dan mulai dihormati oleh keluarganya. Kita sebagai perempuan perlu punya aset agar lebih dapat dihormati,” imbuh Lady.

Hal serupa juga disampaikan oleh Durotul Firdausi, Founder Rumah Gagas, Bossmed Company dan Nuansa Lokal, Ia menekankan pentingnya gerakan kolaborasi dengan sesama. “Dari kolaborasi bisa menciptakan keseimbangan dari lingkungan sosial pendidikan,’ katanya.

Ia bercerita bagaimana di lingkungannya terdapat grup WhatsApp jual beli dengan ribuan member ibu-ibu. Menurutnya, hal demikian dapat membangun peningkatan ekonomi perempuan. “Melalui wa bisa membangun ekonomi di desa itu, mulai lah dari sekarang beli makanan lokal/tetangga. Mereka jualan karena mereka butuh. Tapi sayangnya, UMKM tergerus sama produk luar yang harganya jauh banget,” ucapnya.

Tak hanya itu, Firdausi juga membangun agency-agency yang memberdayakan, Baginya, perempuan-perempuan juga bisa berkarya dan berdaya dari dapurnya masing-masing. “Perempuan bisa loh berkarya dan berdaya dari dapur,” ucapnya.

Acara sesi paralel dalam Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024 ini menekankan pentingnya kolaborasi, pendidikan, dan kepemilikan aset sebagai kunci pemberdayaan perempuan di Indonesia. Panelis-panelis seperti Lady Diandra dan Durotul Firdausi menyampaikan bahwa upaya pemberdayaan perempuan tidak hanya berfokus pada isu individual, tetapi juga melibatkan komunitas dan gerakan kolektif yang mampu menciptakan dampak signifikan dalam membangun keseimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

IOF 2024 sendiri menjadi ruang diskusi yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk bertukar ide, berbagi pengalaman, dan menciptakan solusi yang berkelanjutan. Dengan adanya sesi ini, harapannya partisipasi perempuan di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan pendidikan, terus meningkat sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan yang lebih inklusif dan adil di Indonesia.