Sebagaimana diketahui, jumlah ayat Al-Quran diperselisihkan oleh para ulama, meskipun mereka bersepakat bahwa jumlahnya adalah 6200an, tetapi, kelebihan dari 6200 inilah yang diperselisihkan, perselisihan ini disebabkan perbedaan waqaf dan ibtida’ (pemberhentian dan awal permulaan).
Seperti contoh lafaz إلّا خائفين dalam surah al-Baqarah 114 yang dianggap oleh ulama Basrah sebagai akhir ayat. Juga lafaz setelahnya yaitu لَهُم في الدُّنيا خزي (lahum fid dunya hizyun) yang dianggap awal ayat berikutnya, padahal menurut ulama yang lain, rangkaian kedua kalimat masih termasuk satu ayat.
Dan berikut ini, perbedaan jumlah ayat dalam berbagai mushaf:
Pertama, Mushaf Makky: Dinisbatkan kepada Mujahid bin Jabir dari Ibnu Abbas diriwayatkan oleh Imam Ibnu Katsir Al Qoory’, berjumlah: 6220 ayat.
Kedua, Mushaf Madany. Mushaf ini memiliki dua versi. Berdasarkan pendapat Imam Nafi’, berjumlah: 6217 ayat. Sedangkan berdasarkan pendapat Abu Ja’far Yazid bin al Qa’qa’, berjumlah: 6214 ayat.
Ketiga, Mushaf Kuufy: Diriwayatkan oleh Imam Hamzah bin Habib, dari Abu Abdur Rahman As Sullamy dari Ali bin Abi Tholib, berjumlah: 6236 ayat.
Keempat, Mushaf Bashry: Diriwayatkan oleh Atho’ bin Yasaar dan Aashim al Juhdury dinisbatkan kepada Ayub bin Al Mutawakkil, berjumlah: 6204 ayat.
Kelima, Mushaf Syaamy: Diriwayatkan oleh Yahya bin Haarist dari Abdullah bin Aamir dari Abu Darda’, berjumlah: 6227 ayat, dalam riwayat lain: 6226 ayat.
Wallahu A’lam.
Jombang, 31 Agustus 2018