Sebagai umat Nabi, tentu kita ingin selalu meneladaninya sehingga di akhirat kelak beliau mengakui kita sebagai umatnya. Oleh karena itu, kita harus merenungi sabda Nabi SAW berikut:
عن ثعلبة الخشني قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن أحبكم إلي وأقربكم مني في الأخرة محاسنكم أخلاقا وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني في الآخرة أسوأكم أخلاقا الثرثارون المتفيهقون المتشدقون
Diriwayatkan dari Tsa’labah Al Khusyaini, ia berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallah bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dan paling dekat denganku di akhirat adalah orang yang baik akhlaknya, sedangkan orang yang aku benci dan paling jauh dari aku adalah ornag buruk akhlaknya, banyak bicara, sombong, dan bicara kasar
Hadis tersebut menerangkan jika kriteria orang yang dibenci Rasulullah dan berada paling jauh adalah mereka yang buruk akhlaknya, banyak nicara, sombong, dan bicara kasar. Empat kriteria tersebut patuntnya kita jauhi, agar kelak bisa bersanding dan dekat dengan Rasululllah.
Buruk akhlaknya adalah kriteria pertama yang dibenci dan paling jauh dari Rasulullah. Orang yang beraklak buruk tentu bertolak belakang dengan ajaran Islam. Bagaimana tidak, Rasulullah saja diutus untuk memperbaiki akhlak. Sebagaimana hadis Nabi:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”
Kriteria kedua adalah ia yang banyak bicara. Selain menghabiskan banyak waktu, perilaku tersebut bisa menjerumuskan dirinya pada urusan yang tidak berfaedah. Di antara bahan pembicaraan yang mendorong seseorang banyak bicara adalah pembicaraan yang tidak penting. Hadis dari Ibnu Umar:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي
Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR Tirmidzi)
Ketiga adalah ia yang sombong. Perilaku ini lebih sering menolak kebemaran dan meremehkan orang lain. Seseorang yang sombong pasti memandaang dirinya berada diatas kebenaran dan merasa lebih diantara yang lain. Perilaku tersebut bertentangan dengan ajaran Islam berdasarkan QS An Nahl ayat 23:
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”
Kriteria keempat adalah ia yang bicara dengan kasar. Perilaku seperti itu banyak menyakiti prang sekitar, sengaja atau tidak sengaja. Namun alangkah lebih baiknya jika kita bisa bersikap santun pada semua orang. Al Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunnahnya, dimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ
“Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.”
Selengkapnya, klik di sini