Menjalin keakraban dengan Sang Pencipta adalah keniscayaan bagi setiap manusia. Cara paling sederhana adalah dengan mengerjakan setiap ibadah yang diperintahkan Allah SWT dan menghindari apa yang dilarang-Nya. Kalau ini sudah dilakukan, kita perlu meningkatkan ibadah agar semakin dekat dengan Tuhan.
Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan ada dua cara untuk menambah kecintaan terhadap Allah SWT:
Pertama, bersihkah hati dari segala sesuatu yang lain. Hati ibarat bejana. Jika bejana semakin kosong dari sesuatu, semakin banyak ruang yang tersisa untuk diisi dengan sesuatu yang lain. Agar hati bersih dari segala sesuatu ia harus memutuskan hubungan dari segala sesuatu selain Dia. Ini yang dimaksud dalam surat Al-An’am ayat 91, “Katakanlah Allah kemudian tinggalkan mereka”.
Kedua, menambah dan memperluas pengetahuan. Perumpaan untuk langkah yang pertama adalah orang yang membersihkan tanah dari alang-alang dan rumput. Dan contoh bagi langkah yang kedua adalah orang yang menabur benih di tanah yang telah bersih sehingga benih itu berkembang subur dan memunculkan pohon pengetahuan, berupa kalimat-kalimat yang baik. Dalam surat Ibrahim ayat 24 dikatakan, “Akarnya tetap kuat dan cabangnya tinggi ke atas”.
Untuk menambah kecintaan terhadap Allah SWT menurut Imam al-Ghazali kita harus membersihkan hati terlebih dahulu. Caranya dengan bertaubat, mohon ampun pada Allah SWT atas dosa yang sudah dilakukan, dan meningkatkan perhatian terhadap Allah SWT. Setelah membersihkan hati, tahapan selanjutnya belajar dan memperbanyak pengetahuan tentang agama. Kalau hati sudah bersih, ilmu yang berkaitan dengan agama akan lebih mudah masuk.