Ini 7 Tips Bagi Jemaah Haji Saat Hendak Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Ini 7 Tips Bagi Jemaah Haji Saat Hendak Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi

Tujuh tips ini penting diperhatikan oleh para jemaah haji demi kelancaran ibadah di tanah suci.

Ini 7 Tips Bagi Jemaah Haji Saat Hendak Tinggalkan Hotel untuk Ibadah di Masjid Nabawi
Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin

Madinah, Islami.co (Haji) – Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, membeberkan sejumlah tips bagi para jemaah haji sebelum meninggalkan hotel di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi.

Pertama, mencatat nama dan nomor hotel. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu jemaah lupa atau tersesat. Sehingga memudahkan saat mencari jalan pulang.

Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang ada di hotel, agar petugas mengetahui keberadaan para jemaah.

Sebaliknya, dengan mencatat nomor petugas, para jemaah bisa dengan mudah menghubungi petugas saat membutuhkan bantuan.

Ketiga, mengenakan kartu identitas atau tanda pengenal, seperti gelang, serta tidak memisahkan diri dari rombongan.

“Kenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya. Pergi dan pulang secara berkelompok,” terang Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Keempat, menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk mencegah iritasi akibat cuaca panas. Termasuk juga mengenakan alas kaki beserta kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.

“Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar Masjid Nabawi,” Fauzin mengingatkan.

Kelima, membawa air minum agar tidak dehidrasi. Fauzin mengatakan, jemaah diimbau selalu membawa dan minum air mineral paling sedikit 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi.

Keenam, mengatur ritme keberangkatan dan kepulangan dari masjid. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan jemaah haji di satu titik tertentu.

“Atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya, untuk menghindari penumpukan antrian lift di hotel,” ujar Fauzin.

Ketujuh, makan teratur sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan beristirahat dengan cukup. Hal ini dilakukan agar para jemaah tidak kelelahan.

Selain tujuh tips di atas, Fauzin menyampaikan agar para jemaah haji tidak sungkan meminta bantuan petugas. Baik saat masih di embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci.

“Bila mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, segera hubungi Petugas Haji Indonesia,” tandasnya.

Untuk mendukung pengetahuan jemaah tentang ibadah haji, Fauzin mengatakan bahwa Kementerian Agama telah menyediakan Buku Panduan Manasik Haji, Buku Panduan Manasik Haji bagi Lansia, serta Video Manasik Haji yang dapat dilihat di aplikasi PUSAKA Kementerian Agama.

“Aplikasi PUSAKA dapat diunduh di Playstore maupun AppStore. Berangkat haji, jangan lupa download PUSAKA,” pungkasnya.

Editor: M Naufal Hisyam