Setiap orang tentu ingin rezeki lancar, baik saat muda ataupun tua. Selain bekerja keras, Islam menganjurkan bagi setiap pencari rezeki untuk selalu berdoa kepada Allah agar diberi kelancaran rezeki. Kita memohon kepada Allah Maha Pemberi Rezeki. Ini sekaligus menunjukkan ketundukkan dan kepasrahan terhadap Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam kitab Abwabul Faraj menyebut beberapa doa yang bisa dibaca untuk memperlancar rezeki. Di antara doanya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي ، وَانْقِطَاعِ عُمُرِي
Allahummaj’al rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinni wan qitha’i ‘umri
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah rezeki-Mu atasku di saat usia senjaku dan putusnya umurku” (HR: Al-Thabarani)
Sayyid Muhammad juga mengutip doa lain di mana Rasulullah pernah berucap setelah shalat Shubuh:
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as`aluka ‘ilman nafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbala
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari rezeki yang bagus, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima” (HR: Ibnu Majah)
Dilihat dari maknanya, doa pertama lebih khusus dibanding doa kedua. Doa pertama permohonan untuk diberi rezeki lancar pada saat usia senja. Sementara yang kedua permohonan secara umum, diberi rezeki lancar baik pada saat usia muda ataupun usia doa.
Kedua doa di atas merupakan di antara doa yang bisa diamalkan. Boleh dibaca kapanpun, terutama setelah shalat karena termasuk waktu yang disunnahkan untuk berdoa. Selain memperbanyak doa rezeki lancar, tentu ini harus dibarengi dengan usaha yang keras. Sebab, Allah SWT tidak hanya menyuruh berdoa, tetapi juga berusaha keras untuk mencari rezeki.
Untuk memperlancar rezeki, kita juga harus menghindarkan perbuatan yang bisa membuat rezeki kurang lancar, seperti tidak bersyukur kepada Allah, mengingkari nikmat Tuhan, dan lain-lain. Semoga kita diberi kelimpahan rezeki oleh Allah SWT.