Berbagai upaya untuk kembali ke situasi normal telah dilakukan pemerintah, termasuk menggenjot penemuan vaksin Covid-19. Bekerjasama dengan Polri, Pemerintah berencana mengadakan vaksinasi massal.
Hal itu dinyatakan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Parmono saat diperkenalkan oleh Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta.
Gatot mengatakan pihaknya telah melaksanakan Operasi Aman Nusa II untuk pencegahan penularan covid-19. Kegiatan vaksinasi itu diyakini akan semakin mengoptimalkan program Operasi Aman Nusa II.
“Mudah-mudahan dengan pelibatan Polri, dapat segera memutus penyebaran covid-19 dan kita semua Kembali ke kehidupan normal,” terang Gatot, dikutip Harian Media Indonesia (14/08).
Sementara itu, pemerintah berencana akan menggencarkan vaksinasi virus corona ke seluruh penjuru negeri, paling lambat diedarkan pada Februari 2021.
Ditengarai, pelibatan TNI-Polri ini telah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi soal vaksinasi massal. Nantinya, TNI-Polri berkoordinasi dengan Kemenkes, Kemendikbud, dan Palang Merah Indonesia.
“Polri itu mempunyai tenaga medis yang sangat siap. Tidak hanya 53 rumah sakit dan 6.700 tempat tidur yang sudah ada, tapi juga tenaga medis yang jumlahnya ratusan ribu sehingga bisa mendukung suksesnya imunisasi massal,” tutur Erick.
Lebih jauh, menurut Menteri BUMN ini, pemerintah telah melakukan uji coba perdana vaksin covid-19 terhadap 1.620 relawan pada 11 Agustus lalu. Bila uji coba itu dinyatakan sukses, pemerintah akan melakukan imunisasi massal pada 2021.
Tidak hanya itu, Erick juga mengklaim bahwa banyak negara yang terkejut ketika mendengar Indonesia melakukan uji klinis tahap III vaksin covid-19.
“Selama ini, kadang-kadang media luar memberitakan seakan kita tidak berdaya kepada covid-19. Makanya, kemarin bangsa lain juga cukup kaget ketika kita berhasil melakukan uji vaksin perdana pada 11 Agustus,” terangnya.
Yah, ngomong-ngomong soal kaget sih, bangsa-bangsa lain juga dulunya terkaget-kaget ketika Pak Menkes bilang Indonesia zero case karena warganya rajin berdoa. Dan, sekarang justru sebaliknya, kita sendiri yang terkejut ketika per 14 Agustus kasus Covid-19 di Indonesia jadi 135.123. (AK)