Ibnu Al-Majdi, Matematikawan Muslim yang Produktif

Ibnu Al-Majdi, Matematikawan Muslim yang Produktif

Tak hanya ahli di bidang matematika, Ibnu al-Majdi pun ahli ilmu faroidh, ilmu geometri/tehnik, dan astronomi.

Ibnu Al-Majdi, Matematikawan Muslim yang Produktif

Ulama muslim dahulu, kebanyakan mereka tidak hanya ahli dalam ilmu agama saja, dalam ilmu seperti sains, matematika, sosiologi, kimia, hingga astronomi pun banyak. Salah satunya Ibnu Al-Majdi, ahli matematika kelahiran Kairo.

Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Rojab Thibag Al-Majdi Al-‘Alaiy bin ‘Abdillah Syihabuddin, sering dipanggil dengan nama Abu Al-‘Abbas, lahir tahun 760 H/1366 M di Kairo. Tak hanya ahli di bidang matematika, beliau pun ahli ilmu faroidh, ilmu geometri/tehnik, dan astronomi.

Sebagaimana di sebutkan dalam kitab A’lam al-Mubdiin min ‘Ulama al-Arob wal Muslimin, beliau tumbuh di Kairo, menghafalkan al-Quran dan belajar nahwu dari kitab alfiyah ibnu malik, juga belajar fikih syafii dari kitab Imam An-Nawawi, Minahjut Tholibin wa Umdatul Muftin. Di samping itu, beliau menimba ilmu fikih juga pada sejumlah ulama seperti Abu al-Baqo ad-Damiriy, Jamaluddin Muhammad bin al-Mardiny, dan Sirojuddin al-Bulqiny.

Perjalanannya dalam menuntut ilmu dipenuhi dengan kesungguhan, sehingga beliau sangat meguasai banyak ilmu, seperti ilmu falak, ilmu ukur segitiga (trigonometry), ilmu arsitektur, daftar matematika, almanak, nahwu dan fikih.

Karena sangat lihai di banyak bidang ilmu, murid-murid yang dididik oleh beliau pun berkualitas, di antara mereka ada yang menjadi ilmuwan, seperti Ibnu al-Jay’an Abu Zakaria ad-Dimyathi, ia sering bertatap muka untuk belajar dengan Ibnu al-Majdi dan menimba ilmu matematika darinya. Kemudian ada al-Munawi Hasan bin Ali bin Muhammad al-Badr yang menimba ilmu aritmatika dan falak darinya.

Banyak ulama yang memuji kecerdasan, ketawadhuan, serta peringkat keilmuannya, di antaranya Imam Suyuthi. Beliau mengatakan, Ibnu Al-Majdi adalah orang sangat agung dalam ilmu matematika dengan ragamnya, dan ahli ilmu falak tanpa perselisihan, ia pun memiliki beberapa karangan yang unggul.”

Beliau termasuk ilmuwan yang sangat produktif, karangannya mencapai 50 karangan, diantaranya sudah berbentuk kitab, sebagiannya masih berupa risalah dan lainnya masih berbentuk makalah yang dominannya di bidang falak dan matematika.

Diantara judul-judul kitab beliau dalam ilmu falak adalah Irsyad as-Sail Ilaa Ushul al-Masail, Iryad al-Hair fii al-‘Amal Birub’i ad-Dairoh, al-Isti’ab lil ‘Amal bi Shodri al-Awzah wa Janah al-Ghurob, al-Isyarot fii Kayfiyah al-Amal bil Mahlulat, Bahjah al-Albab fii ‘Ilm Isthirlab, At-Tashil wa At-Taqrib fii Thuruq al-Hill wa At-Tarkib (Kitab yang mengevaluasi tujuh bintang dan tata cara mengurai, menuyusun jadwal dan mengaplikasikannya), Ad-Durr fii Mubasyaroh Al-Qomar, dan masih banyak lagi kitab-kitab yang lain.

Selain itu, beliau juga menulis banyak disertasi dalam bidang falak, yaitu Ma’rifah al-awsath, Al-Amal bil Jaib, Ta’dil Zahl, ad-Dawhaat al-Muzhirot fil ‘amal bi Rub’il muqontorot, al-Amal al-Marsum bi Rub’il Muqonthorot, Istikhroj at-Tawarikh ba’dhuha min ba’dhin, Ta’dhil as-syamsi wa al-qomar,Ta’dil al-qomar al-muhakkam, Taqwim al-Kawakib, Ar-rub’ul Musthatir, ar-Rub’ul Hilaly, Fadhl ad-Dair ‘ala al-Basaith wa al-Qoimat wal Mailat, Rub’u as-Sikkaziyyah.

Ibnu Al-Majdi pun tak luput dari mentashnif kitab di bidang matematika, judul kitab matematika yang digarapnya yaitu al-Mubtakirot fii al-Hisab, Hawi al-Lubab wa Syarh Talkhis al-Hisab dan ad-Dawriyyat.

Beliau wafat di Kairo pada malam Sabtu, 10 Dzulhijjah tahun 850 Hijriyyah yang bertetapan dengan 1447 Masehi.

Wallahu A’lam.