Syarat utama amalan diterima adalah ikhlas. Percuma rajin shalat, puasa, zakat, dan amalan lainnya kalau tidak dilandasi keikhlasan. Sebab itu, dari dulu Rasulullah selalu menekankan pentingnya niat dalam melakukan perbuatan, apalagi ibadah. Beliau mengatakan, “Setiap amalan tergantung pada niatnya” (HR: Bukhari dan Muslim). Maksudnya, setiap orang akan mendapatkan balasan dari ibadah yang dilakukan sesuai dengan niatnya. Kalau beribadah hanya sekedar ingin mendapatkan pujian dari orang lain, dia akan mendapatkan pujian, tapi tidak akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Maka dari itu, usahakan dalam mengerjakan ibadah tidak ada unsur lain kecuali keikhlasan. Jangan sampai semangat ibadah didasarkan pada harapan pujian dari orang lain. Melihat karakter dasarnya, manusia memang susah untuk menghindar dari keinginan untuk dipuji orang lain. Ali bin Abu Thalib mengatakan, “Karakter manusia ada empat: malas ketika sendirian, rajin ketika berada di hadapan banyak orang, semangat beramal bila disanjung, dan kurang semangat bila dihina”.
Kendati manusia selalu ingin disanjung dan dipuji, kita harus tetap berusaha untuk ikhlas dalam beribadah agar mendapatkan pahala dan balasan dari Allah SWT, karena kalau tidak ikhlas ibadah yang dilakukan tidak ada nilainya di sisi Allah. Syaqiq bin Ibrahim, seperti dikutip Abu Laits al-Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin, menjelaskan ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk melatih keikhlasan dalam ibadah:
Pertama, memahami bahwa setiap amalan yang dilakukan atas izin Allah, karena tanpa kehendak Allah tidak ada manusia yang bisa mengerjakan apapaun. Sehingga dengan itu, rasa sombong dan angkuh akan hilang. Justru yang timbul nanti adalah rasa syukur.
Kedua, mengawali setiap perbuatan dengan ridha Tuhan. Artinya menyakinkan diri bahwa amalan yang sedang dilakukan itu diridhai oleh Tuhan, sehingga tidak dipengaruhi hawa nafsu.
Ketiga, menanamkan dalam diri bahwa amalan yang dilakukan semata-mata untuk Allah dan mencari ridha serta pahala dari allah, sehingga tidak akan peduli bagaimana tanggapan dan pujian dari orang lain.
Ketiga hal itu perlu dibiasakan pada saat mengerjakan ibadah. Meskipun sulit membiasakannya, tapi kalau dilakukan perlahan-lahan, nanti juga akan diberi kemudahan oleh Allah SWT. Yang terpenting kita usahakan semaksimal mungkin.