Jika dicermati dan ditadabburi lebih dalam, Surat al-Maun dan Surat al-Kautsar memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain, seolah kedua surat itu saling berhubungan.
Al-Qur’an Al-Karim adalah salah satu di antara lima kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada seluruh umat manusia melalui lisan Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an juga merupakan salah satu mukjizat terbesar Nabi Saw yang masih bertahan hingga sekarang.
Kemukjizatan Al-Quran bisa dibuktikan dalam berbagai aspek. Mulai dari keindahan sastra dan linguistiknya yang tak dapat dijangkau siapapun, kesesuaian antar keseluruhan ayatnya, hingga kesinambungan antar ayat dan suratnya yang begitu harmonis dan saling menguatkan antara satu dan lainnya. Hubungan antar surat punya karakternya masing-masing.
Sebagian besar kita mungkin sudah hafal sekali dengan dua surat yang ada di juz terakhir dalam Al-Quran, yaitu surat al-Maun dan surat al-Kautsar. Kedua surat ini disusun beriringan dalam mushaf. Surat Al-Ma’un mengabarkan ciri-ciri orang munafik, sedangkan surat al-Kautsar mengabarkan tentang orang-orang yang mendapat nikmat. Lalu apakah kedua surat ini tidak berhubungan?
Mari kita perhatikan bersama-sama kedua surat ini.
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ 1 فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ 2 وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ 3 فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ 4 الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ 5 الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ 6 وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ 7
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?[1]. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim[2]. Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin[3]. Maka celakalah orang yang salat[4]. (yaitu) orang yang lalai terhadap shalatnya[5]. Yang berbuat riya[6]. Dan enggan (memberikan) bantuan[7]. (Al-Ma’un: 1-7)
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ 1 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ 2 إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ 3
Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.[1] maka shalatlah untuk tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat allah). (Al-Kautsar:1-3)
Secara keseluruhan surat al-Kautsar berisi kebalikan dari kandungan surat al-Ma’un. Imam Ar-Razi menyampaikan dalam karya tafsirnya Mafatihul Ghaib bahwa Allah SWT menyampaikan dalam surat al-Maun 4 karakteristik orang munafiq:
Empat ciri orang Munafik dalam Surat al-Maun adalah:
- Kikir: Sifat kikir orang-orang munafiq tergambar dalam ayat kedua dan ketiga yaitu menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
- Meninggalkan shalat: Sifat ini terlihat dalam ayat kelima.
- Riya dalam mengerjakan shalat: Sifat ini di jelaskan dalam ayat keenam.
- Mengahalangi berzakat: Terkandung dalam ayat ketujuh bahwa orang – orang yang mendustakan agama menghalang-halangi dari berzakat.
Sedangkan dalam surat al-Kautsar. Allah SWT mejelaskan empat sifat orang sebagai kebalikan dari sifat-sifat orang munafik di atas, yaitu:
- Tidak bakhil. Dalam ayat pertama, seolah menyiratkan pesan bahwa hendaknya kita selalu memberi kepada sesama.
- Konsisten melaksanakan shalat. Menurut imam Ar-Razi, Kata فَصَلِّ dalam ayat kedua bermakna mendawamkan shalat, yaitu melaksanakan shalat dengan konsisten dan tidak melalaikannya.
- Laksanakanlah shalat untuk Rabb-mu: Berlawanan dengan sifat orang munafik yang melaksanakan shalat karena ingin dilihat oleh manusia, dalam surat al-Kautsar Allah memerintahkan kita agar hanya meniatkan shalat ikhlas untuk Allah SWT.
- Berkurbanlah
Dalam surat al-Maun dijelaskan bahwa orang munafik selalu menghalang-halangi perbuatan berzakat, sedangkan dalam surat al-kautsar Allah memerintahkan untuk bersedekah dengan hewan qurban.
Kita dapat melihat bagaimana dua surat yang terlihat menceritakan dua hal yang berlawanan bisa bersesuaian dengan cara yang menakjubkan. Dan tidak hanya itu, Allah menutup surat al-Kautsar dengan ayat yang semakin memperkuat hubungan antara kedua surat ini.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang membencimu dialah yang terputus”. Allah SWT seakan menegaskan bahwa orang-orang munafik dengan sifat tercela yang mereka lakukan seperti yang disebutkan tidak akan meraih apapun di dunia, sedangkan kamu yang melakukan perbuatan seperti yang diperintahkan akan dihormati di dunia, dan dimuliakan di akhirat.
Demikianlah hubungan unik antara kedua surat Al-Quran yang secara sepintas menjelaskan dua hal yang berbeda, namun ternyata memiliki hubungan yang erat dan bersesuaian dengan cara yang istimewa. Ayo kita gali lagi Al-Quran lebih dalam hingga kita temukan hikmah-Nya dan selalu membersamai kehidupan kita. (AN)
Wallahu a’lam.