Akan berapa lama lagikah kegemaran saling merendahkan, mengecilkan dan menghina antara warga bangsa ini akan berlangsung?. Realitas ini betapa anehnya. Bukankah mereka adalah umat beragama? Bukankah semua agama mengharamkan menghina, merendahkan dan mencaci maki ?
Ada pernyataan menarik dan perlu kita renungkan :
لا تحقرن صغيرا لانه يمكن ان يكبر ولا قليلا لانه يمكن ان يكثر ولا فقيرا لأنه يمكن أن يكون غنيا كريما ولا نجارا لأنه يمكن أن يكون ملكا.
Janganlah menghina yang kecil, karena ia bisa menjadi besar. Jangan menghina yang sedikit (minoritas) karena ia bisa menjadi banyak (mayoritas). Jangan menghina orang miskin, karena boleh jadi akan menjadi orang kaya yang pemurah. Jangan merendahkan tukang kayu, karena boleh jadi ia akan menjadi “raja”.
Al-Quran menyatakan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah komunitas merendahkan komunitas yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka yang merendahkan. Dan jangan pula momunitas perempuan merendahkan komunitas yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari yang merendahkan. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan julukan yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. al-Hujurat, 11).
Wallahu A’lam.