Nabi Ya’qub teramat sayang kepada Nabi Yusuf, sehingga menyebabkan kecemburuan bagi saudara-saudaranya yang lain. Mereka ingin membuang jauh Nabi Yusuf dan berpamitan kepada Nabi Ya’qub. Beliau merasa berat sehingga mengucapkan kalimat berikut:
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَن تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَن يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya”. (Yūsuf: 13)
Kalimat dari ayahnya itulah yang dipakai saudara-saudara Nabi Yusuf:
ﻓﺄﺧﺬﻭا ﻣﻦ ﻓﻤﻪ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﻠﻤﺔ
Maka saudara-saudara Nabi Yusuf mengambil kalimat ini (dimakan serigala) dari Nabi Ya’qub (Tafsir Ibni Katsir 4/320)
Mereka kemudian berbohong dengan pengakuan mereka:
قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِندَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ ۖ وَمَا أَنتَ بِمُؤْمِنٍ لَّنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
“Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar”. (Yūsuf: 17)
Seusai pengakuan Ibu Ratna Sarumpaet saat klarifikasi, beliau hanya berkata kepada anaknya perihal yang beliau alami dari wajahnya, yang melakukan operasi plastik dengan sedot lemak namun mengatakan dipukul orang karena ada lebam di wajah.
Dari perkataan kepada anak inilah kemudian terus menyebar hingga menjadi gempa medsos 10 hektar (saking dahsyatnya). Karena tahun ini zaman fitnah, kedua kelompok saling seret isu, awalnya pihak No 2 hendak menyalahkan pemerintahan. Setelah ada klarifikasi maka pihak No 1 giliran menyerang balik. Gempanya makin dahsyat menjadi 20 hektar, Sodara!