Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, mengecam keras tindakan pembakaran Al-Quran dan penghinaan kepada Nabi Muhammad yang dilakukan kelompok orang yang menamakan diri Stop Islamization of Norway (SIAN) di dekat parlemen Norwegia pada Sabtu (29/8) lalu.
Keterangan tersebut diunggah melalui akun Twitter Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada hari Selasa (1/9) kemarin, merespon demonstrasi anti Islam di Swedia dan Norwegia yang berujung pada aksi pembakaran al-Quran dan penghinaan terhadap Islam. Di Norwegia, seorang demonstran anti Islam merobek dan meludahi al-Quran ketika tengah berorasi pada demo tersebut.
Melalui cuitannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah itu mengungkapkan bahwa aksi demonstrasi anti-Islam di Norwegia yang berakhir ricuh itu menunjukkan sikap Islamofobia yang sangat buruk di era modern. Semestinya, era modern ini menjunjung tinggi perbedaan agama, ras, suku bangsa dan golongan apapun.
PP Muhammadiyah mengecam keras tindakan pembakaran Al-Quran dan penghinaan kepada Nabi Muhammad yang dilakukan kelompok orang yang menamakan diri Stop Islamization of Norway (SIAN) di dekat parlemen Norwegia pada Sabtu (29/8/2020).
— Haedar Nashir (@HaedarNs) September 1, 2020
Haedar Nashir juga menyebut bahwa tindakan intoleran tersebut ironis, mengingat Swedia dan Norwegia adalah negara yang dikenal memberi penghargaan atas usaha perdamaian dan kemanusiaan. Alfred Nobel, penggagas Hadiah Nobel bagi tokoh yang berkontribusi untuk kemajuan kemanusiaan dan perdamaian, bahkan lahir di negara Swedia.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui akun Twitter Kementerian Luar Negeri RI juga merilis pernyataan kecaman terhadap peristiwa penistaan al-Quran tersebut. Menyebutkan bahwa “Indonesia kutuk aksi penistaan Al-Quran di Swedia dan Norwegia. Tindakan ini bukan saja melukai umat Islam, tetapi juga bertentangan dengan nilai demokrasi, dan dapat timbulkan perpecahan antar umat beragama.” Sejumlah negara mayoritas Muslim juga telah mengecam aksi penistaan al-Quran tersebut. Selain Indonesia, Turki dan Pakistan juga telah menyatakan kecamannya.
Dalam statemen tersebut, Haedar Nashir juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah mengimbau dan mengajak kepada mayarakat Muslim di dunia Islam, khususnya di Indonesia agar tetap tenang dan dewasa dalam menyikapi peristiwa di Swedia dan Norwegia itu secara damai, proporsional, dan elegan.
Reaksi berlebihan terhadap peristiwa tersebut juga perlu dihindari, terlebih tindakan-tindakan yang tidak mencerminkan karakter Islam yang menjunjung tinggi perdamaian dan nilai luhur kehidupan.