Bagi seorang suami, pada malam pertama dalam berbulan madu, ketika ia bermaksud melakukan hubungan seksual, hendaklah ia tidak membiarkan bila di dekat pintu (kamarnya) terdapat seseorang, agar orang itu tidak mengganggu (konsentrasi) kepadanya dalam melakukan hubungan seksual.
Juga dianjurkan (sebelum melakukan hubungan seksual) hendaknya ia mengobrol (bercerita) yang baik kepada mempelai puteri (agar suasana menjadi romantic), yaitu bercerita hal-hal yang membuat sang istri merasa gembira dan dapat menghilangkan rasa asing (bahasa Jawa; sungkan atau awuh pakewuh) bagi sang istri. Sebab orang yang hendak menikmati malam pertama, ia diliputi rasa bingung. Dan bagi setiap orang yang merasa asing dalam dirinya ada perasaan sungkan itu.
Di samping anjuran yang telah disebutkan di atas, suami juga dianjurkan agar istrinya (pada saat hendak menikmati malam pertama itu) disuapi dengan manisan sebanyak tiga kali. Hal ini diperoleh keterangan dari salah seorang sahabat Rasulullah. Bagi suami juga dianjurkan hendaklah ia tidak makan makanan yang bisa mengakibatkan kendurnya gairah seksual, seperti makan sayuran hamqa’ kis, hindiba, mentimun, labuh, kedelai, kacang adas, gandum, makanan yang masam, berambang dan lain sebagainya.
Sumber: K. H. Misbah Musthofa, terjemah quratu al-‘uyun, hal 64, Al-Balagh. 1993.