Sejak dilaknat Allah SWT, setan berjanji untuk selalu menggoda dan merayu manusia agar melenceng dari kebenaran. Dari sejak Nabi Adam sampai sekarang dan hari akhir nanti setan tidak ada capek-capeknya menggoda dan menipu manusia. Sebab itu, supuya tidak tertipu dan terjerumus ke dalam jebakan setan, kita perlu memperhatikan dan mengetahui bagaimana bentuk-bentuk godaan setan. Imam al-Ghazali dalam Minhajul ‘Abidin menyebut enam bentuk tipu daya setan kepada manusia. Keenam tipuan dan godaan itu sebagai berikut:
Pertama, setan senantiasa melarang sang hamba dalam menjalankan ketaatan kepada Tuhannya.
Kedua, setan akan memerintahkannya untuk menunda-nunda atau mengakhirkan amalan tersebut.
Ketiga, setan memerintahkan manusia untuk tergesa-gesa dalam pekerjaannya.
Keempat, setan senantiasa memerintahkannya untuk menyempurnakan pekerjaan, sehingga pekerjaan itu dilihat oleh orang lain.
Kelima, setan ingin mengantarkan manusia untuk berbangga diri (ujub) dengan memuji.
Keenam, tipu daya setan yang paling besar bila dibandingkan dengan yang lainnya; hanya orang yang selalu ingat akan hatinyalah yang dapat bangkit dari tipu daya ini. Setan akan mengatakan kepada manusia, “Berusahalah untuk merahasiakan amalanmu, sebab Allah SWT yang akan memperlihatkannya padamu dan menghiasi setiap amal sesuai dengan amalannya”. Dengan perkataan di atas, setan menghendaki bentuk perbuatan riya (pamer).
Itulah enam cara setan menggoda manusia. Semoga kita terhindar dari godaannya.