Efek Genosida Israel, Gaza Seperti Kuburan Bagi Anak-anak Palestina

Efek Genosida Israel, Gaza Seperti Kuburan Bagi Anak-anak Palestina

Efek Genosida Israel, Gaza Seperti Kuburan Bagi Anak-anak Palestina
Jalur Gaza telah menjadi “kuburan” bagi anak-anak di tengah serangan tanpa henti Israel terhadap wilayah tersebut, ujar Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu (20/11/2024). ANTARA/Anadolu/py

GAZA, ISLAMI.CO – Selama penjajahan dan genosida Israel di Palestina, anak-anak menjadi korban besar. Jalur Gaza bahkand disebut kini telah menjadi “kuburan” bagi anak-anak Palestina yang tidak berdosa.

Hal tersebut diungkap oleh Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)  Philippe Lazzarini pada Rabu (20/11) waktu setempat. Ia mengungkapkan fakta memilukan ini di tengah serangan Israel di bumi Palestina yang seolah tidak pernah berhenti.

“Gaza telah menjadi kuburan bagi anak-anak,” kata Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dalam sebuah pernyataan untuk memperingati Hari Anak Sedunia dilansir Antara.

Israel melakukan genosida di Jalur Gaza tanpa pandang bulu dan  menewaskan hampir 44.000 orang, sebagian besar korban terbesarnya  adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, genosida itu menghancurkan banyak hal, termasuk gedung sekolah hingga tempat tinggal dan melukai lebih dari 104.000 orang.

Bagi Lazzarini, Genosida Isreal di bumi Palestina membuat anak-anak ini kehabisan diri mereka, tak ada rasa aman lagi, apalagi bisa mengenyam hak-hak dasar pendidikan.

“Mereka dibunuh, terluka, dipaksa melarikan diri, dan terampas dari rasa aman, kesempatan untuk belajar, dan bermain,” katanya.

Baca juga: Israel Serukan Usir Warga Palestina dari Gaza, Jerman Kecam Keras: Provokasi yang Tidak Dapat Diterima

Bahkan, kata Lazzarini, Israel merampas hak para anak-anak Palestina. 

“Mereka telah dirampas masa kecilnya dan hampir menjadi generasi yang hilang karena mereka kehilangan satu tahun ajaran lagi,” lanjut Lazzarini.

Lazzarini mengingatkan dunia internasional bahwa tugas dunia untuk menjaga anak-anak dan  berkomitmen untuk menghormati, serta menegakkan hak-hak anak dengan mengadopsi Konvensi Hak Anak. Bahkan komitmen itu sudah tertuang sejak tiga dekade lalu dan disepakati negara-negara dunia.

Tapi kata dia, itu tidak dialami oleh anak-anak Palestina.

“Hari ini, hak-hak anak Palestina dilanggar setiap hari,” tambahnya.

Kepala UNRWA itu juga menyebutkan bahwa anak-anak Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat juga hidup dalam ketakutan dan kecemasan.

“Sejak Oktober tahun lalu, lebih dari 170 orang tewas di sana, sementara yang lainnya kehilangan masa kecil mereka di pusat penahanan Israel. Wilayah Palestina yang diduduki bukan tempat bagi anak-anak. Mereka pantas mendapatkan yang lebih baik, mereka pantas mendapatkan perdamaian, keadilan, dan masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Tahun kedua genosida di Gaza semakin mendapat pengakuan internasional, dengan banyak tokoh dan lembaga yang menyebut peristiwa tersebut sebagai upaya sengaja untuk memusnahkan suatu populasi.

Israel kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikan yang dilancarkannya terhadap Gaza.