Manusia memiliki sisi keimanan yang unik, terkadang iman bertambah, terkadang juga iman berkurang. Dalam hadis Rasul pernah menyebutkan bahwa sisi keimanan itu qad yazidu wa qad yanqusu. Kata “qad” dalam kalimat tersebut berfaedah tasykik, bukan ta’kid.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memperbanyak doa kepada Allah SWT agar selalu diberikan keimanan yang tetap dan terhindar dari kesesatan setelah iman dengan membaca doa berikut:
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
Rabbana laa tuzigh quluubana ba’da idz hadaitana wa hab lana min ladunka rahmah innaka antal wahhab.
“Ya Tuhan kami, semoga Engkau berkenan menjadikan hati kami tidak condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan semoga Engaku berkenan mengkaruniai kepada kami rahmat dari sisi Engkau. karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (Ali ‘Imran: 8)
Wallahu A’lam.