Setelah Nabi Daud AS berhasil mengalahkan Raja Jalut dengan ketapelnya. Ia diangkat sebagai raja Bani Israil menggantikan Raja Thalut oleh Bani Israil. Awalnya Nabi Daud AS adalah seorang penggembala kambing. Namun kehendak berkata lain. Ia menjadi Raja sekaligus utusan-Nya.
Nabi Daud AS memiliki sebelas anak, salah satunya adalah Nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman lah yang mewarisi kerjaan milik ayahnya, Nabi Daud AS. Selain itu, Nabi Sulaiman AS memiliki kemampuan yang luar biasa. Ia bisa mengerti bahasa hewan, ia juga memiliki ilmu hikmah dan mampu menyelesaikan masalah sebagaimana ayahnya, Nabi Daud AS. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Q.S Shad ayat 20.
Dalam Al-Quran, surat an-Naml ayat 15 disebutkan sebuah doa yang diucapkan oleh Nabi Sulaiman dan Nabi Daud.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ
Alhamdulillahilladzi faddhalana ala katsirin min ibadihil mu’minin.
“Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman”. (Q.S an-Naml: 15)
Dalam potongan awal tersebut disebutkan wa laqad ataina Dawuda wa Sulaimana ilma, yaitu Allah SWT telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman. Maksudnya doa ini secara khusus menjadi bentuk doa syukur dari Nabi Daud dan Sulaiman atas nikmat ilmu yang telah diberikan Allah SWT kepada mereka berdua.
Hal ini juga disebutkan oleh Quraish Shihab dalam bukunya Doa Pilihan yang Dianjurkan Para Nabi dan Orang Saleh bahwa doa tersebut adalah bentuk pengakuan seorang ilmuan atau ahli ilmu bahwa ilmu yang dimilikinya adalah Anugrah Allah SWT, bukan hanya hasil jerih payahnya.
Selain itu, doa tersebut merupakan bentuk syukur atas nikmat ilmu yang dimilikinya, tidak semata hanya bersyukur melalaui doa, tapi juga harus mengamalkan ilmu tersebut dengan mengamalkan ilmu tersebut sebaik-baiknya, agar tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tapi juga bermanfaat bagi banyak orang.
Wallahu a’lam.