Suatu ketika, saat Rasululullah SAW telah berhasil melakukan Fathu Makkah, dan berkhutbah di depan kaum muslimin, bahwa pada waktunya nanti Imperium Persia dan Romawi akan takluk di bawah pasukan Islam. Namun kafir Quraisy Mekkah malah nyinyir dan mengatakan, “tidakkah cukup kota Mekkah dan Madinah bagi Muhammad?”
Kisah ini dituturkan oleh Abdullah bin Abbas dan Anas bin Malik dalam sebuah riwayat hadis. Setelah mendengar nyinyiran tersebut, Rasulullah SAW kemudian membaca doa yang baru saja diturunkan oleh Allah SWT kepadanya. Doa ini terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 26-27.
Oleh Quraish Shihab dalam bukunya, Doa Harian yang Dianjurkan Para Nabi dan Orang Saleh, memasukkan doa ini dalam doa agar terbebas dari kesulitan hidup. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Allahumma Malikal Mulki Tu’til mulka man tasya’ wa tanzi`ul mulka mimman tasya’ wa tu`izzu man tasya’ wa tudzillu man tasya’. Biyadikal khoir inna ala kulli syain qadir. Tuulijul laila fin nahari wa tuulijun naharo fil lail, wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayy, wa tarzuqu man tasya’u bi ghairi hisab.
“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S Ali Imran: 27)
“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”. (Q.S Ali Imran: 27)
Wallahu a’lam.