Siapa sih yang ngak pengen mimpi ketemu Rasulullah? Kebanyakan umat Islam pasti ingin bertemu dengan Rasulullah, walaupun dalam mimpi. Mayoritas ulama mengatakan setan tidak bisa menyerupai wajah Rasulullah, sehingga orang yang bermimpi dengan Rasulullah dipastikan yang ditemui dalam mimpi itu adalah benar-benar Nabi Muhammad SAW.
Dalam acara talkshow Bincangsyariah X Komuji Jakarta, Kang Ronald Surapradja menanyakan tentang cara mimpi ketemu Rasulullah kepada dua narasumber: Ustadz Ahong dan Habib Husein Ja’far.
“Bagaimana sih cara mimpi ketemu Rasulullah?” Tanya Kang Ronald.
“Saya aja belum pernah” Jawab Ustadz Ahong sambil tertawa.
Ustadz Ahong menjelaskan bahwa para ulama menganjurkan perbanyak baca shalawat untuk bertemu dengan Rasulullah di dalam mimpi. Di antara kitab shalawat yang bisa dibaca adalah Dalail Khairat karya Syekh Sulaiman al-Jazuli. Kitab ini berisi kumpulan shalawat dan pujian terhadap Rasulullah.
“Perbanyaklah baca shalawat, bahkan kalaupun riya dalam shalawat juga ngak masalah” Tegas Ustadz Ahong.
Shalawat termasuk satu-satunya ibadah yang dibolehkan riya. Kalau ibadah lain dibarengi riya justru akan menghapus pahalanya. Hal ini berbeda dengan shalawat.
Habib Husein Ja’far menambahkan bahwa dahulu ada orang yang bertanya kepada seorang ulama terkait cara mimpi Rasulullah. Ulama itu menyuruhnya makan ikah seharian dan tidak boleh minum air. Ketika tidur, alih-alih mimpi Rasulullah, dia malah mimpi minum air. Keesokan harinya dia bertanya pada ulama tersebut.
“Katanya itu mimpi Rasulullah, tapi saya malah mimpi minum air”
“Kamu akan bermimpi tentang siapa yang kamu kehendaki” Kira-kira begitu jawaban ulama tersebut.
Kalau kita benar-benar memikirkan Rasulullah dalam keseharian kita; mengikuti ajaran dan sunnah-sunnah Rasul; meneladani akhlak mulia yang beliau ajarkan, Insyaallah kita akan bisa bertemu Rasulullah dalam mimpi. Karenanya, apakah kita betul-betul ingin bertemu Rasulullah dalam mimpi? Kalau memang betul-betul serius, perbanyaklah membaca shalawat dan mengingat Rasulullah dengan acara menjalankan ajaran, sunnah, dan akhlak mulia yang diajarkannya.