Tarbiyah akan berjalan di tempat, apabila tidak mau bergerak dan bertekad untuk merobah, serta menyisihkan waktu dalam perjuangan demi kemajuan umat Islam dan Bangsa Indonesia,” tegas Syarfi Hutauruk dalam pidatonya Selaku Pimpinan Umum PERTI terpilih Periode 2022-2027. Muktamar PERTI yang dihadiri lebih kurang 800 orang peserta dari seluruh perwakilan PERTI serta organisasi serumpun dan fungsional resmi ditutup oleh Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., selaku Dirjen Bimas Kementerian Agama Republik Indonesia pada Selasa, 24 Oktober 2022 pukul 12.00 WIB.
Pemilihan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat tersebut mendelegasikan 9 orang nama calon formateur dari berbagai daerah se-Indonesia untuk menentukan keputusan dan penunjukkan Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan juga pengurus organisasi serupun dan fungsional. Delegasi tersebut dipimpim Ketua Umum Perti Demisioner, KH. Drs. Basri Bermanda.
Musyawarah calon tim formatur tersebut dilaksanakan di lokasi Muktamar. Menurut Basri Bermanda, proses dan pemilihan tidak perlu dilakukan jauh dari lokasi muktamar karena harus demokratis dan transparan serta menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah seperti yang diajarkan oleh Islam.
Dalam hal ini, Muktamar PERTI 2022 memutuskan beberapa nama sebagai formatur periode 2022-2027, diantaranya; Drs. H. Syahfrizal, M.Si sebagai Pimpinan Umum PERTI, Drs. Zulhendri Chaniago sebagai Sekretaris Jendral PERTI (Sekjen Perti), Drs. Asdirwati Ali sebagai Persatuan Wanita PERTI (Perwati), Dr. Muhammad Guntur, SE sebagai Pemuda PERTI (PPTI), Muhammad Hidayatullah sebagai Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (KMTI).
Selaku Ketua Umum PERTI terpilih periode kepemimpinan 2022-202, Syafri Hutauruk menyampaikan bahwa tiga pilar utama PERTI yang meliputi pendidikan, dakwah dan sosial harus dilaksanakan. Ia menilai bahwa hal tersebut akan menyongsong kemajuan umat Islam serta bangsa Indonesia kedepannya. Syafri Hutauruk juga berharap para peserta Muktamar agar tetap bersinergi serta berusaha dalam membangun dan memajukan PERTI kedepannya.
“kita berharap berserah diri kepada Allah, melakukan ikhtiar, hasil mukktamar ini membulatkan tekat dengan nawaitu yang baik untuk membesarkan persatuan tarbiyah islamiyah,” ungkapnya.
Pada akhir pidatonya ia menjelaskan bahwa penutupan Muktamar PERTI tidak lantas meniadakan perbedaan diantara anggotanya. Ia menilai perbedaan tersebut merupakan tanggung jawab yang harus diemban bersama. Serta lebih mengutamakan persatuan dan persaudaraan kandung dibawah naungan Tarbiyah Islamiyah, tanpa meningkatkan sensitifitas setiap perbedaan, demi mencapai kejayaan PERTI.
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., selaku Dirjen Bimas Kementerian Agama Republik Indonesia yang hadir mewakili Menteri Agama menyampaikan selamat terhadap PERTI yang sudah berhasil menyelenggarakan Muktamar dengan sukses dan memilih Formateur yang baru dalam menjalankan estafet kepemimpinan periode 2022-2027.
Kamaruddin Amin juga menambahkan, bahwa PERTI memiliki kontribusi dan peranan yang sangat besar untuk Indonesia sejak era pra-kemerdekaan, Khususnya dalam merawat narasi keberagaman dan ke-Indonesiaan serta merespon berbagai realitas sosial yang terjadi di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.