Ketika Sultan al-Ma’mun sedang berbicara dengan seorang Arab Kampung, tiba-tiba disodorkan kepadanya senampan makanan yang tertutup.
“Marilah makan bersama!” ajak Sultan al-Ma’mun.
“Aku sedang berpuasa Tuan!” jawab si Arab Kampung.
Namun ketika tutup makanan itu dibuka, si Arab Kampung melihat kambing guling dan mencium baunya yang sangat sedap. Dia pun segera mencuci tangannya dan bersiap-siap untuk makan.
“Bukankah Anda berpuasa?” tanya Sultan al-Ma’mun.
“Aku bisa berpuasa di hari lain, tetapi aku tidak bisa menemukan kambing guling selain hari ini” jawab si Arab Kampung.
Maka makanlah Si Sultan dan rakyatnya itu dengan lahapnya dan ada rasa gembira antara keduanya. Sang Sultan gembira karena dapat melihat orang makan dengan lahap, sedangkan si Arab Kampung gembira dikarenakan dapat makanan lezat namun gratis.
Sumber: K.H. M.A. Fuad Hasyim, Butir-Butir Hikmah Sufi, hal.9, LKiS, Jogjakarta, 2004.