Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan membaca kalimat thayyibah. Dzikir tersebut dianjurkan tidak hanya pada saat mengerjakan ibadah, seperti shalat ataupun setelah shalat, tapi juga ketika mengerjakan aktifitas lainnya. Dzikir di luar ibadah formal tidak mesti dilafalkan, tetapi bisa dibaca di dalam hati saja. Misalnya, pada saat bekerja di manapun, biasakan hati untuk selalu mengingat Allah.
Menurut Abu Laits al-Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin setidaknya ada tujuh kalimat thayyibah yang perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuh kalimat ini sangat mulia di hadapan Allah dan Malaikat, serta orang yang membiasakannya akan diampuni dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan. Selain itu, orang yang membiasakannya akan merasakan manisnya ketaatan dan hidup akan terasa lebih baik.
Tujuh kalimat thayyibah yang perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
Pertama, mengawali setiap perbuatan dengan membaca bismillahirrahmanirrahim
Kedua, mengakhiri setiap perbuatan dengan membaca alhamdulillah.
Ketiga, memperbanyak membaca astaghfirullah ketika melakukan kesalahan, baik kesalahan dalam perkataan maupun perbuatan.
Keempat, membaca insyaallah setiap akan mengerjakan sesuatu.
Kelima, apabila menghadapi sesuatu yang berat dan sulit biasakan membaca la hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim.
Keenam, apabila ditimpa musibah baik nyawa maupun harta ucapkanlah innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Ketujuh, biasakan membaca kalimat tauhid, la ilaha illallah, sepanjang waktu, baik di siang hari maupun malam hari.