Bersepeda Selama 8 Bulan dari Indonesia, Laki-laki ini Tak Jadi Berhaji: Taat Aturan Juga Bagian dari Perintah Agama

Bersepeda Selama 8 Bulan dari Indonesia, Laki-laki ini Tak Jadi Berhaji: Taat Aturan Juga Bagian dari Perintah Agama

Bersepeda Selama 8 Bulan dari Indonesia, Laki-laki ini Tak Jadi Berhaji: Taat Aturan Juga Bagian dari Perintah Agama

Islami.co (Haji) – Menjalani ibadah haji adalah impian setiap kaum muslimin. Banyak cara yang dilakukan, ada yang menabung bertahun-tahun, bahkan ada juga yang rela berpanas-panasan mengayuh sepeda demi sampai ke Mekkah.

Hal ini lah yang dilakukan oleh Suyadi, laki-laki 50 tahun asal Malang ini menempuh perjalanan 8 bulan hingga akhirnya sampai di Arab Saudi. Dengan mengayuh sepedanya, ia kini bisa sampai di Madinah.

Sayudi berkisah, dirinya sampai di Tanah Haram sejak beberapa minggu lalu. Dia berhasil masuk Arab Saudi menggunakan sepeda selama hampir 8 bulan lamanya.

Namun, tekad kuat untuk berhaji bersepeda dari Indonesia ke Arab Saudi harus terpatahkan karena regulasi yang kini diterapkan oleh otoritas Saudi.

“Meskipun saat ini saya sudah berada di Madinah dan beberapa saat lagi masuk musim ibadah haji. Tapi saya tak ingin beribadah haji,” ujar Sayudi kepada Media Center Haji di Kantor Urusan Haji di Madinah, Senin (13/5/2024).

Meski ia sudah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, dan biaya yang tidak sedikit, ia tak ambisius dan memaksa untuk melaksanakan impiannya itu.

Ia menceritakan alasannya tak ingin beribadah haji walau sudah berada di Tanah Suci. Karena ia masuk Arab Saudi dengan visa turis dan saat ini Kerajaan Arab Saudi mentapkan kebijakan terkait visa haji.

Biaya perjalanan Suyadi dari Indonesia menuju Arab Saudi diketahui mencapai 60 juta rupiah.

Mematuhi Aturan adalah Ajaran Islam

Ia faham, sebagai seorang tamu di negara orang, ia harus patuh kepada tuan rumah. Hal ini juga menjadi bagian dari ajaran Islam yang perlu diteladani.

“Beribadah haji itu harus menggunakan visa resmi haji yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Jadi saya harus tunduk dan patuh kepada tuan rumah yaitu Kerajaan Arab Saudi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, mengikuti aturan tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk mencari keridhaan Allah. 

Selain itu, Sayudi menambahkan, ibadah haji itu adalah panggilan mulia dari Allah Swt. Panggilan mulia itu jangan dirusak oleh hawa nafsu. Ia ingin benar-benar dipanggil menuju Baitullah.

Ia mengumpamakan, jika kita masuk rumah orang secara paksa, berarti kita sudah melanggar peraturan. Dan melanggar peraturan itu ada hukumannya.

“Memaksakan kehendak dengan hawa nafsu itu sudah tidak benar. Jadi ibadah haji itu harus benar-benar ikhlas dan tidak boleh ada hawa nafsu. Agar kita mendapatkan predikat haji yang mabrur” ucap dia.

Menerima dan Mengapresiasi

Ayah dari tiga orang anak ini mengaku sangat senang dengan dikeluarkannya aturan ini. Artinya, lanjut Sayudi,  dengan statement tersebut kita harus memili komitmen yang kuat untuk mentaatinya.

Biarkan yang menjadi keinginan kita itu biar Allah yang mengatur. Seperti apa konsepnya, ya ikuti apa yang sudah disepakati.

Terakhir, ia pun berpesan kepada seluruh umat muslim khususnya di Indonesia dan para goweser, haji itu panggilan Allah. Maka kita harus taati peraturan dan jangan langar peraturan. 

“Gunakan visa resmi haji yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, jangan gunakan visa yang lain,” tutupnya.

(An)