Puluhan kader PMII Sepuluh Nopember Surabaya kembali menggelar upacara di Halaman MWC NU Sukolilo tepat di hari Kemerdekaan yang ke-71 ini. Kader-kader Rayon dan masyarakat sekitar pun berkumpul untuk ikut serta dalam upacara tersebut dengan khidmat. Mereka memakai pakaian bersarung ala santri seperti tahun lalu.
Ustadz Ma’ruf Khozin turut berpartisipasi dan telah ditunjuk menjadi Pembina upacara. Beliau memberikan amanat dalam tema Insan Pergerakan. Muhammad Iqbal El-Ghiffary selaku Ketua Komisariat PMII ITS memberikan tanggapannya.
“Tujuan dari aksi ini adalah untuk menyemaikan semangat kebangsaan kepada seluruh kader Pergerakan, karena saat ini, beriman saja tidak cukup jika belum mencintai bangsanya,” tuturnya.
Pakaian bersarung menjadi ciri khas aksi mereka. “Sarung, batik dan kopyah Nasional adalah identitas Nusantara. Tidak hanya dimiliki santri, tetapi milik semua bangsa. Namun, trademark sarung tetap sebagai budaya pesantren.
Harapannya adalah kita harus bangga dan menunjukkan bahwa peran santri, kyai, dan pesantren sangat besar untuk terwujudnya Kemerdekaan Indonesia” lanjut Iqbal.
Mereka berharap agar aksi ini dapat istiqomah dilakukan setiap tahun dengan melibatkan masyarakat sekitar dan terus memotivasi kader-kader PMII untuk tetap menjaga identitas bangsa. (DP)