Ada banyak jalan untuk berbuat baik dalam Islam. Bisa dengan melakukan ibadah formal, seperti shalat, puasa, haji, dan lain-lain, bisa juga dengan melakukan ibadah sosial, semisal membantu orang yang sedang susah. Masing-masing ibadah ini, selain dirasakan manfaatnya terhadap orang lain, orang yang mengejarkannya pasti paling merasakan manfaat dan hasilnya.
Misalnya, dalam hadis riwayat Muslim disebutkan, “Al-Shalah Nur: shalat itu cahaya”. Bagaimana maksudnya? Imam al-Nawawi menjelaskan, shalat dikatakan cahaya karena bisa menghalangi orang yang mengerjakannya dari berbuat kemaksiatan dan kemungkaran, karena shalat menggiring orang yang mengerjakannya kepada kebenaran. Seperti cahaya yang berfungsi untuk menyinari.
Ada juga ulama yang mengatakan, maksud hadis itu adalah orang yang shalat nanti di hari akhirat akan bercahaya. Ada yang menjelaskan, wajahnya bercahaya di hari akhirat dan di dunia wajahnya juga cerah, berbeda halnya dengan orang yang tidak shalat.
Intinya, orang yang mengerjakan shalat akan diberi kenikmatan dan manfaat yang sangat luar biasa dari Allah SWT. Manfaat itu bisa dirasakan di dunia dan juga di akhirat. Di dunia misalnya, orang yang serius mengerjakan shalat, shalat akan menjadi benteng dan pengarah kepada kebaikan. Sementara di akhirat kelak, wajah dan tubuh orang yang shalat bercahaya dan sekaligus menjadi pembeda dengan orang yang tidak shalat.