Benarkah Shalat Sendirian Akan Dipengaruhi Setan?

Benarkah Shalat Sendirian Akan Dipengaruhi Setan?

Benarkah Shalat Sendirian Akan Dipengaruhi Setan?

Sebagian umat Islam masih saja ada yang enggan melaksanakan shalat wajib dengan berjamaah secara rutin. Alih-alih melaksanakan shalat berjamaah, mereka justru memilih untuk melaksanakan shalat wajib sendirian. Pasalnya, bagi mereka yang terpenting yaitu mereka masih tetap menjalankan shalat wajib meskipun mereka melakukannya sendirian. Namun rupanya shalat wajib sendirian justru akan membuat seseorang untuk mudah dipengaruhi oleh setan. Benarkah demikian?

Ternyata setan memang selalu mengganggu kekhusyukkan manusia dalam melaksanakan ibadah shalat, terlebih jika salat tersebut dilaksanakan sendirian. Saat shalat sendirian, setan juga akan mempengaruhi manusia agar terlupa dengan jumlah rakaat salat. Sehingga banyak orang yang terkadang merasa lupa berapa jumlah rakaat shalat yang telah mereka lakukan dan merasa ragu dalam melaksanakan shalat. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini.

Jika salah seorang dari kalian shalat, setan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu setan akan membuat manusia mengingat hal-hal yang tadinya justru terlupakan. Rasulullah saw bersabda, “Apabila dikumandangkan azan shalat, setan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia shalat.” (HR: Bukhari)

Tak hanya lupa dengan jumlah rakaat shalat, setan pun akan mempengaruhi bacaan shalat orang yang melaksanakan shalat sendirian. Setan yang mempengaruhi hal tersebut adalah Khinzib. Setan khinzib akan membuat orang yang shalat sendirian tidak konsentrasi saat shalat. Sehingga surat yang dibaca pun terkadang keliru, terbata-bata ataupun terulang pengucapannya.

‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan telah hadir dalam salatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah SAW menjawab, “Itulah setan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim)

Oleh karena itulah Rasulullah SAW mengatakan bahwa apabila ada orang yang tidak melaksanakan salat berjamaah dan lebih memilih salat sendirian, maka sesungguhnya orang tersebut telah dipengaruhi oleh setan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jika ada tiga orang di sebuah perkampungan atau lembah, mereka tidak mengerjakan salat berjamaah, maka mereka telah dipengaruhi setan. Karena itu, kalian wajib mengerjakan salat berjamaah. Sebab, hanya kambing yang terpencil dari kawanannya yang akan menjadi mangsa serigala.” (HR. Abu Dawud)

Sehingga tidak heran jika Rasulullah SAW justru menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan salat berjamaah daripada melaksanakan salat wajib sendirian. Selain agar lebih berkonsentrasi, salat berjamaah juga memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan dengan salat sendirian. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Salat berjamaah itu lebih utama 27 derajat daripada salat sendirian.” (HR. Muslim)

Dengan demikian, salah satu cara setan untuk merusak amal ibadah manusia yaitu dengan mempengaruhi orang untuk memilih salat sendirian. Pasalnya, salat sendirian akan mempermudah setan untuk merusak ibadah tersebut. Caranya yaitu dengan mengganggu konsentrasi orang yang salat agar salah membaca ayat, melakukan gerakan ataupun membuat pikiran kemana-mana saat melaksanakan salat dan sebagainya. Wallahu a’lam.